Rabu, 12 Maret 2025 18:57
Editor : Editor

MAROS - Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) makanan siap saji di Pasar  Tramo, Rabu (12/3/2025).

 

Sidak ini dilakukan untuk menjamin makanan yang ada di pasaran aman dikonsumsi, utamanya saat bulan Ramadan.

 

Tak hanya di Pasar Tramo, Sidak juga dilakukan di sejumlah pasar 14 Kecamatan.

Baca Juga : Bupati dan Ketua DPRD Maros Bakal Salat Id di Lapangan Pallantikang

Kegiatan ini melibatkan Tim Penggerak PKK serta Satpol PP.

 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, Yunus mengatakan ada 57 sampel makanan yang diambil dari lapak pedagang di pasar Tramo ini.

Sampel makanan yang diambil langsung diperiksa di laboratorium keliling yang disiapkan di halaman pasar Tramo.

Baca Juga : Bupati Maros Larang ASN Mudik Lebaran Pakai Randis

“Dari 57 sampel yang diperiksa, hasil 50 sampel sudah diketahui. Sampel ini merupakan takjil yang biasa dikonsumsi masyarakat saat berbuka puasa, seperti cendol, jeli, sagu mutiara, dan lainnya,” ujar mantan Kapus Bantimurung ini.

Ia memastikan hasil pemeriksaan terhadap 50 sampel takjil tersebut menunjukkan tidak adanya kandungan bahan berbahaya seperti boraks, metanil yellow, formalin, dan rhodamin B.

Sementara itu, tujuh sampel lainnya masih dalam proses pemeriksaan karena memiliki tekstur yang lebih keras, seperti kerupuk dan ikan asin.

Baca Juga : Pemkab Maros Cairkan Rp33 Miliar THR ASN

“Sampel ini harus direndam selama 2-3 jam sebelum bisa diperiksa lebih lanjut,” jelasnya.

Yunus menjelaskan ada beberapa efek samping yang ditimbulkan jika bahan berbahaya terkandung dalam makanan.

Diantaranya mengakibatkan gangguan pencernaan dan lambung.

Baca Juga : Bupati Maros Bagikan Bantuan Baznas Rp350 Juta ke 1.030 Mustahik

“Akhirnya kadang orang muntah-muntah, diare, dan jika lebih dalam lagi bisa menganggu fungsi ginjal dan alat vital lainnya secara akut dan cepat,” bebernya.

Jika nantinya ditemukan makanan yang mengandung zat berbahaya, Dinkes Maros akan melakukan pembinaan terhadap pedagang.

“Kami akan memberikan edukasi mengenai cara pengolahan dan penyimpanan makanan yang benar, serta menelusuri sumber bahan baku yang mereka gunakan,” tutup Yunus.