Jumat, 25 Oktober 2024 19:27
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM – Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan menyelenggarakan acara bedah buku yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran literasi sejarah di kalangan generasi muda. Acara ini berlangsung di Nipah Mall, Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, pada Kamis (24/10/2024).

 

Kegiatan ini menjadi ruang bagi generasi muda untuk mendalami sejarah Sulawesi Selatan serta perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Acara ini menghadirkan Andi Makmur Makka, penulis buku “Matahari Di Atas Rante Mario,” sebagai pembicara utama. Dua penanggap, Adi Suryadi Culla dan Rusdin Tompo, turut hadir untuk memperkaya diskusi.

Baca Juga : LKC Dompet Dhuafa Sulsel Luncurkan Program Kampung Sehati untuk 200 Keluarga Terdampak Banjir di Luwu

Buku tersebut menceritakan kisah dua sahabat, Badillah dan Bahar, yang terjebak dalam persimpangan politik yang berbeda selama masa kolonial dan kemerdekaan. Cerita ini mengungkap dinamika politik dan perdebatan di Sulawesi Selatan, yang diharapkan mampu memicu ketertarikan generasi muda terhadap literasi sejarah.

 

Nurwana, Manajer Program Dompet Dhuafa Sulsel, mengungkapkan bahwa acara ini adalah langkah strategis untuk membangun semangat literasi di kalangan generasi muda.

“Kami percaya bahwa literasi adalah fondasi penting bagi generasi penerus yang lebih baik. Melalui acara ini, kami ingin membekali mereka dengan pengetahuan sejarah yang dapat memperkuat identitas dan rasa cinta tanah air,” ujarnya.

Baca Juga : LKC Dompet Dhuafa Sulsel Bersama Dinkes Kabupaten Pangkep Resmi Luncurkan Program "Bidan Untuk Negeri"

Dompet Dhuafa juga menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan literasi melalui lima pilar utama: ekonomi, sosial, kesehatan, dakwah budaya, dan pendidikan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk mengatasi rendahnya minat baca di kalangan pemuda, sembari memberikan wawasan tentang konteks sejarah yang membentuk identitas bangsa.

Dalam penjelasannya, Andi Makmur Makka menyampaikan bahwa buku “Matahari Di Atas Rante Mario” menggabungkan elemen fiksi dan non-fiksi. Buku ini menggambarkan perjalanan dua pemuda dalam perjuangan kemerdekaan, di mana persahabatan mereka diuji oleh perbedaan pilihan politik yang menciptakan konflik ideologis di tengah perjuangan.

Baca Juga : Chiki Fawzi dan Daeng Uki Apresiasi Dompet Dhuafa Sulsel dalam Pemberdayaan Kopi di Desa Kahayya, Bulukumba

Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan berharap melalui bedah buku ini, generasi muda dapat lebih menghargai literasi dan memahami pentingnya sejarah sebagai bekal menghadapi masa depan.

Selain menjadi ajang diskusi, acara ini juga bertujuan menginspirasi pemuda untuk terus belajar dan berkontribusi bagi masyarakat.

Dengan memperkuat literasi, Dompet Dhuafa optimis bahwa generasi mendatang akan membangun masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan.