QR code BBM subsidi,
Subsidi tepat sasaran,
Digitalisasi distribusi BBM,
Keadilan sosial subsidi BBM,
Mengurangi kecemburuan sosial,
MAKASSAR – Penggunaan QR code dalam pembelian BBM jenis solar dan pertalite dipandang sebagai langkah memperkuat prinsip keadilan sosial. Sosiolog Universitas Hasanuddin (Unhas), Hariashari Rahim, berharap melalui mekanisme digital ini, masyarakat golongan menengah ke bawah dapat lebih mudah mendapatkan hak mereka.
Baca Juga : YLKI Dukung Keputusan Pertamina Jatuhkan Sanksi SPBU Curang Soal BBM Subsidi
"Mekanisme pembelian menggunakan QR Code harusnya lebih memperkuat prinsip keadilan sosial. Kenapa? Selama ini kalau kita melihat subsidi berdasarkan beberapa fakta yang ditemukan adanya kebocoran, tidak tepat sasaran," kata Hariashari dalam keterangannya, Kamis (3/10/2024).
Hariashari menegaskan dengan pemanfaatan instrumen digitalisasi dan pemetaan big data, masyarakat yang berhak akan lebih mudah mengakses subsidi.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa penggunaan teknologi digital dalam program subsidi akan memberikan rekomendasi dan rujukan berdasarkan data yang diajukan. Untuk memperoleh QR code, pengguna harus melampirkan data diri melalui NIK dan spesifikasi kendaraan yang tercantum di STNK.
Baca Juga : Harga BBM Subsidi Resmi Naik Hari Ini, Berlaku Pukul 14.30 WIB
Dari perspektif sosiologi, kebijakan ini diharapkan dapat secara inklusif membantu masyarakat memperoleh subsidi yang tepat. Dengan adanya proses pendataan melalui QR code, distribusi subsidi akan menjadi lebih adil dan benar-benar diarahkan kepada mereka yang membutuhkan.
"Outputnya program subsidi tepat bisa mengurangi kemiskinan khususnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena arah subsidi menjadi tepat sasaran," ucapnya.
Hariashari juga melihat subsidi tepat dapat memperkuat solidaritas sosial. Menurutnya, seringkali terjadi ketidakpuasan ketika hak kelompok kurang mampu diambil mereka yang berkecukupan.
Baca Juga : Harga BBM Subsidi Resmi Naik! Pertalite Rp10.000, Solar Rp6.800
"Saya pikir kalau pemerintah mampu mengelola agar subsidi itu tepat sasaran dimana golongan bawah menikmati apa yang menjadi haknya dan golongan atas menikmati sesuai peruntukannya, saya yakin akan mengurangi kecemburuan sosial masyarakat bahkan akan semakin memperkuat solidaritas sosial," bebernya.
Dosen sosiologi ini sangat yakin implementasi subsidi tepat melalui QR code dapat mencegah gejolak sosial, seperti kuota subsidi yang berlebihan atau penyimpangan BBM bersubsidi.
"Harapan program ini bisa menjadi alat kontrol sosial dimana subsidi itu betul-betul dimanfaatkan kalangan bawah. Saya pikir itu penting karena selama ini negara terbatas alat kontrol untuk memetakan siapa sebenarnya yang membutuhkan," pungkasnya.