RAKYATKU.COM, PAREPARE-- Pemerintah Kota Parepare melakukan pemantauan ketersediaan dan harga komoditas pangan di Pasar semi modern Lakessi sebagai sentra perdagangan di Kota Parepare Jumat (14/6/2024).
Pemantauan dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Parepare, Muh. Husni Syam, didampingi Asisten II, Kadis Perdagangan, Kadis Ketahanan Pangan, Kabag Ekonomi, perwakilan Bulog, Lurah Lakessi, dan stakeholder lainnya.
Husni Syam mengatakan, pemantauan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok jelang lebaran Idul Adha, sekaligus mengantisipasi jika ada komoditi yang mengalami kenaikan harga.
Baca Juga : Kinerja Baik Awasi Tata Ruang, Abdul Hayat Terima Penghargaan di HUT Sulsel
"Jelang momentum lebaran, lonjakan permintaan masyarakat sangat tinggi. Karena itu, untuk mengantisipasi kita turun memastikan ketersediaannya dan harga tetap terjangkau," ujarnya.
Menurut Husni, dari hasil pemantauan ditemukan ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, namun tidak signifikan.
"Ada beberapa langkah strategis yang kita lakukan terkait kenaikan tersebut, salah satunya dengan menggelar gerakan pangan murah untuk masyarakat. Hal ini juga sebagai upaya mengendalikan inflasi tetap stabil," ungkapnya.
Baca Juga : DPRD Kota Parepare Gelar Paripurna Penyerahan KUA PPAS TA 2025
Di tempat sama, Kadis Perdagangan, And Wisnah menjelaskan perkembangan harga barang kebutuhan pokok di Kota Parepare.
"Harga barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan hari ini yaitu cabe merah besar dari Rp.44.300,-/Kg menjadi Rp.48.000,-/Kg atau 8,35%," ujarnya.
"Untuk cabe merah keriting dari Rp.42.700,-/Kg menjadi Rp.47.700,-/Kg atau 11,71%, daging ayam broiler dan Rp.22.700,-/Kg menjadi Rp.23.800,-/Kg atau 4,85%, bawang merah dari Rp.40.000,-/Kg menjadi Rp.41.700,-/Kg atau 4,25%," tambahnya.
Baca Juga : Ribuan Peserta Ikuti Jalan Sehat Semarak HUT ke-355 Sulsel di Parepare
Sementara untuk harga barang kebutuhan pokok yang mengalami penurunan hari ini. "Telur ayam ras dari Rp.29.200,-/Kg menjadi Rp.28 050,-/Kg atau 3,94%," jelasnya.