Selasa, 21 Mei 2024 18:18
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, BARRU - Bupati Barru, Suardi Saleh, membuka kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Barru Tahun 2024 di MPP Lantai 6 Kantor Bupati Barru, Selasa (21/5/2024).

 

Suardi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan rembuk stunting ini adalah yang ketiga kalinya dan menjadi agenda penting untuk merumuskan dan mendeklarasikan rencana kegiatan sesuai dengan hasil audit, evaluasi, faktor determinan, dan capaian angka prevalensi stunting di Kabupaten Barru.

Dia mengatakan, meskipun prevelansi stunting Barru pada tahun 2022 terendah yaitu 14,1%, namun berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Barru berada di peringkat kelima terbaik di Sulawesi Selatan.

Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah

"Hal ini harus segera kita tindaklanjuti," tegas Suardi.

 

Dia meminta agar keberhasilan menurunkan stunting tahun lalu dengan berbagai inovasi dioptimalkan dan dikembangkan, dan diarahkan pada kelompok sasaran utama seperti ibu hamil, ibu menyusui, anak bawah usia dua tahun, remaja putri, pasangan usia subur dan anak balita.

Suardi juga meminta Sekretaris Daerah Kabupaten Barru untuk melakukan monev pada berbagai inovasi yang dikembangkan OPD termasuk pada pelaksanaan anggaran stunting yang bersumber dari APBD.

Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili

"Hal ini untuk memastikan bahwa semua inovasi dan program prevelansi stunting berjalan dan sesuai target sasaran," ungkap Suardi.

Dia yakin dengan kolaborasi stakeholder dan pemangku kepentingan, stunting di Barru bisa diturunkan sesuai target pemerintah yaitu 14%.

Sementara itu, Plt. Ketua TP PKK Kabupaten Barru, Ulfa Nurul Huda menyebutkan beberapa poin kunci yang perlu dioptimalkan dalam menjamin keberhasilan upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Barru.

Baca Juga : Bupati Barru Dorong Kegiatan Berburu Babi Di Desa Lompo Tengah Jadi Atraksi Wisata Tahunan

Menurut Ulfah, poin-poin itu diantaranya optimalisasi upaya perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, ketepatan jenis intervensi yang terukur dan ketepatan pensasaran, peningkatan ketahanan pangan dan gizi masyarakat, serta penguatan sistem data informasi dan pelaporan.

Dia mengatakan, berbagai upaya-upaya strategis-penanganan stunting tersebut perlu diintegrasikan dengan 10 program pokok PKK agar selaras dan saling mendukung.

Target Penurunan Stunting

Baca Juga : Dinas Pertanian Barru Bersama Petani: Mengatasi Tantangan El Nino dengan Varietas Pendek

Febriani mewakili TPSS Provinsi Sulsel mengatakan, pihaknya akan berupaya supaya bisa berubah dari generasi cemas ke generasi emas. Dia yakin Kabupaten Barru bisa mencapai generasi emas sebelum 2045.

Dia mengapresiasi kerja keras Pemerintah Kabupaten Barru yang berhasil menurunkan stunting hingga 14%.

Namun, dia mengatakan, peningkatan prevalensi stunting di Kabupaten Barru ini akan dievaluasi dan dianalisis secara komprehensif. Sasaran intervensinya harus jelas dan tidak boleh ada satupun yang tertinggal.

Baca Juga : Hadiri Maulid Nabi, Bupati Barru Ungkap Tiga Kisah Rasulullah SAW

Febriani berharap TPPS Kabupaten Barru bisa secara intensif melakukan pembinaan dan pengawasan kepada TPPS Kecamatan, desa dan kelurahan serta berupaya untuk melahirkan berbagai inovasi.

Hadir dalam kegiatan ini Plt. Ketua TP PKK Kab.Barru, Ketua Komis 3 DPRD Kab.Barru, TPSS BAPPELITBANGDA Provinsi Sulsel, Unsur Forkopimda, perwakilan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Kabupaten Barru,

Yang lainnya, Sekda Barru, perwakilan Kemenag Barru, Pimpinan BAZNAS Barru, Perbankan se-Kab.Barru, PLN ULP Cabang Barru, para kepala SKPD, Camat, Lurah, Kepala Desa, kepala Puskesmas se kab.barru, dan undangan lainnya.

BERITA TERKAIT