Selasa, 23 April 2024 21:03

Hadiri Pembukaan Rakernas BEM PTMAI, Wali Kota Makassar: Mahasiswa Pemegang Kunci Indonesia Emas

Lisa Emilda
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Walikota Makassar Saat memberikan sambutan di acara Rakernas BEM PTMAI
Walikota Makassar Saat memberikan sambutan di acara Rakernas BEM PTMAI

Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang memegang kunci menuju Indonesia Emas,

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemimpin masa depan harus memiliki kemampuan kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi secara global.

Hal ini disampaikan oleh Erwin Akib PhD saat mewakili Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (BEM-PTMAI) se-Indonesia yang diselenggarakan di Unismuh Makassar pada Selasa, 23 April 2024.

"Di berbagai forum nasional maupun internasional, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan komunikasi dan kolaborasi yang baik," ujar Erwin Akib.

Baca Juga : Danny Pomanto Satukan Semangat Dukungan Warga Makassar Untuk Timnas Indonesia, Gelar 4 Titik Nobar

Ia mencontohkan Walikota Makassar Ir H Moh Ramadhan Pomanto atau yang biasa disapa Danny Pomanto yang tidak mungkin bisa hadir di forum internasional jika tidak memiliki kemampuan kolaborasi global yang cukup baik.

Lebih lanjut, Erwin Akib mengatakan bahwa salah satu faktor yang membuat Unismuh unggul adalah peran aktif lembaga mahasiswa dalam mendukung kinerja pimpinan perguruan tinggi.

"Unismuh bisa unggul karena peran aktif lembaga mahasiswa. Saat ini, Muhammadiyah memiliki 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA), termasuk perguruan tinggi yang ada di Malaysia. Ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah sangat peduli terhadap dunia pendidikan," jelas Erwin Akib.

Baca Juga : Wali Kota Apresiasi Konten 18 Revolusi Pendidikan di Makassar

Ia juga mengingatkan bahwa sehebat apapun seseorang, jika tidak memiliki karakter dan nilai yang kuat, maka mereka tidak akan bisa berkembang.

"Sehebat apapun kita, kalau kita tidak punya karakter value, kita tidak bisa berkembang, nilai kultural kita tidak bisa dipertahankan serta kemajuan yang kita raih juga tidak bisa dijaga," tegas Erwin Akib.

"Saya berharap Rakernas BEM PTMA se Indonesia ini dapat melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang energik, cerdas, dan mampu berkolaborasi secara global. Bahkan, bisa menjadi pembicara utama di forum internasional," pungkas Erwin Akib.

Baca Juga : Indira Yusuf Ismail Cerita Inovasinya Pimpin Deretan Organisasi Perempuan

Rakernas BEM-PTMAI di Unismuh Makassar, yang bakal berlangsung hingga 26 April 2024, diharapkan dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas menuju Indonesia emas 2045.

Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus BEM PTMAI se Indonesia dihadiri Walikota Makassar Danny Pomanto, Wakapoltabes Makassar, Asisten II Makassar, Rektor Unismuh diwakili Wakil Rektor II, Prof Andi Sukri Syamsuri, para dekan dan wakil dekan se Unismuh, dan para pengurus lembaga eksekutif mahasiswa PTMA se-Indonesia.

Menuju Indonesia Emas

Baca Juga : Diplomats Go to Campus, Kemenlu - RI dan Kedubes Amerika Serikat Berkunjung ke Unismuh Makassar

Wali Kota Makassar, Dany Pomanto, menyampaikan visi tentang Indonesia Emas.

Menurut Danny, perjalanan 100 tahun bangsa Indonesia yang dicanangkan pada tahun 2024-2025 harus diwarnai dengan pencapaian signifikan, menjadikan Indonesia sebagai negara maju, bahkan masuk dalam empat besar negara maju di dunia.

"Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang memegang kunci menuju Indonesia Emas," tegas Dany Pomanto.

Baca Juga : Temui Bupati Gowa, Rektor Unismuh Bahas Rencana Pembukaan Prodi Dokter Spesialis Kegawatdaruratan

Namun, ia mengingatkan bahwa menuju Indonesia Emas bukanlah jalan yang mudah. Dunia saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan kompleks yang perlu dipahami dan diantisipasi.

Empat Bencana Global

Bencana pertama adalah bencana populasi. Kapasitas logistik dunia hanya mampu menampung 6 miliar manusia, namun saat ini populasi global hampir mencapai 8 miliar dan diprediksi akan mencapai 10 miliar pada tahun 2020.

Baca Juga : Temui Bupati Gowa, Rektor Unismuh Bahas Rencana Pembukaan Prodi Dokter Spesialis Kegawatdaruratan

"Penduduk dunia terbesar hari ini adalah India, bukan lagi Cina," kata Danny Pomanto. "Akibat ledakan populasi ini, akan terjadi konflik ruang, konflik makanan, dan konflik-konflik lainnya."

Bencana kedua adalah bencana hidrologi akibat perubahan iklim. Suhu bumi telah naik 1,3 derajat, dan jika mencapai 3 derajat, banyak spesies akan punah.

"Kenaikan suhu ini menyebabkan es di kutub mencair," jelas Danny Pomanto. "Permukaan air laut pun naik, mengakibatkan bencana rob dan cuaca ekstrem."

Baca Juga : Temui Bupati Gowa, Rektor Unismuh Bahas Rencana Pembukaan Prodi Dokter Spesialis Kegawatdaruratan

Bencana ketiga adalah bencana pangan. Perang di Ukraina dan sanksi global telah mengganggu pasokan pangan dunia, memicu krisis pangan di beberapa negara.

"Kita harus mandiri dalam hal pangan," tegas Danny Pomanto. "Kita perlu meningkatkan produksi pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional."

Bencana keempat adalah bencana energi. Ketergantungan pada energi fosil telah menyebabkan emisi gas rumah kaca yang memperparah perubahan iklim.

Baca Juga : Temui Bupati Gowa, Rektor Unismuh Bahas Rencana Pembukaan Prodi Dokter Spesialis Kegawatdaruratan

"Kita harus beralih ke energi terbarukan," kata Danny Pomanto. "Indonesia memiliki potensi besar untuk energi surya, angin, dan air."

Tantangan dan Peluang

Danny Pomanto menekankan pentingnya pengetahuan tentang kondisi dunia saat ini untuk mewujudkan Indonesia Emas. Mahasiswa harus menjadi generasi yang kritis, inovatif, dan solutif dalam menghadapi berbagai tantangan global.

Baca Juga : Temui Bupati Gowa, Rektor Unismuh Bahas Rencana Pembukaan Prodi Dokter Spesialis Kegawatdaruratan

Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersinergi dalam membangun Indonesia Emas. Pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasi berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang yang tersedia.

"Mari kita jadikan momentum 100 tahun Indonesia ini sebagai titik balik menuju masa depan yang lebih cerah," seru Danny Pomanto.

#Wali Kota Makassar #Unismuh Makassar #BEM PTMAI #danny pomanto