Rabu, 10 April 2024 11:46
Kesiapsiagaan Tim PLN saat pengguna mobil listrik yang melakukan isi daya di SPKLU PLN UP3 Parepare.
Editor : Lisa Emilda

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - PT PLN (Persero) menjamin kesiapan layanan 21 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang beroperasi di 12 lokasi tersebar provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat dalam momen mudik Idul Fitri 1445 H.

 

Saat melakukan isi daya mobil listrik di SPKLU PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kolaka, Zulkifli, pemudik rute Kendari ke Kolaka Utara menuturkan SPKLU yang tersedia di Sulawesi Tenggara sangat memudahkan pengguna kendaraan listrik. "Saya pribadi memanfaatkan infrastruktur SPKLU di PLN ULP Wuawua dan PLN ULP Kolaka dalam rute mudik perjalanan Kendari ke Kolaka Utara, tempatnya nyaman dan saya bisa beristirahat sambil mengisi daya mobil listrik. Cara isi dayanya mudah sekali, selain itu petugas PLN juga sigap membantu," ujar Zulkifli.

Senada, Ali, pemudik rute Makassar ke Sidrap turut mengapresiasi kesiapan SPKLU PLN. "Adanya SPKLU yang terletak di PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Parepare ini sangat mempermudah kami dalam melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan mobil listrik. Kami tak khawatir kehabisan baterai," pungkas Ali.

Baca Juga : Dukung Program Digitalisasi Pemerintah, Warga Maros Sambut Baik Kehadiran Iconnet

Pada kesempatan yang berbeda, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menegaskan kepada pemudik yang menggunakan kendaraan listrik agar tidak khawatir karena PLN telah menyiapkan _charging station_ pada jalur trans Sulawesi.

 

"Tidak hanya berfokus pada kendaraan listrik roda empat, PLN UID Sulselrabar juga telah menyiapkan 1.103 unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) bagi kendaraan listrik roda dua," ungkap Andy.

Andy menyampaikan bahwa lokasi-lokasi SPKLU, SPBKLU dan SPLU dapat diakses melalui menu _Electric Vehicle_ pada Aplikasi PLN Mobile. Ia mencatat, hingga tanggal 9 April 2024, transaksi penggunaan SPKLU oleh masyarakat meningkat signifikan. PLN mencatat, jumlah transaksi di SPKLU melonjak hingga tiga kali lipat pada periode arus mudik tahun 2024 dibandingkan dengan periode yang sama 2023 lalu dari 23 transaksi menjadi lebih dari 76 transaksi.

Baca Juga : Peringatan Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Energi Bersih di Pulau Terluar Bulukumba

Andy menyatakan bahwa PLN terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Hal ini salah satunya diwujudkan dengan penambahan beberapa fitur pada Aplikasi PLN Mobile, sehingga masyarakat pengguna kendaraan listrik semakin nyaman dalam melakukan perjalanan jarak jauh.

“Bagi masyarakat yang ingin mudik menggunakan kendaraan listrik sekarang tidak perlu ragu lagi. PLN sudah menyiapkan manajemen perjalanan mobil listrik dengan fitur _Trip Planner_ di aplikasi PLN Mobile,” kata Andy.

Lewat menu _Trip Planner_, pemudik dapat mengatur titik berangkat dan titik tujuan dan secara otomatis PLN Mobile akan memberikan rekomendasi titik-titik SPKLU yang dilalui pada rute tersebut.

Baca Juga : Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

Andy juga mengisahkan pengalamannya menggunakan mobil listrik dengan jarak tempuh 750 km ternyata hanya membutuhkan 90 kiloWatt hour (kWh). Ia menambahkan dengan asumsi tarif listrik Rp 2.466 per kWh apabila melakukan pengisian daya di SPKLU, maka hanya diperlukan sekitar Rp 221.940,-. Sedangkan dengan kendaraan konvensional dengan jarak yang sama membutuhkan 90 liter BBM dengan total biaya sebesar Rp 1,5 Juta.

Selama _touring_ menggunakan mobil listrik, Andy turut merasakan sendiri penghematannya yaitu sampai dengan 85 persen. "Dibandingkan mobil konvensional, saya dapat menghemat biaya sebesar Rp 1,2 jutaan. Saya sudah membuktikan sendiri menggunakan mobil listrik jauh lebih efisien dan yang terpenting ramah lingkungan," pungkas Andy.

Andy juga mengajak masyarakat untuk bisa beralih dari kendaraan berbasis fosil ke kendaraan listrik. Ia menegaskan, dengan menggunakan kendaraan listrik masyarakat sudah turut berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon transportasi sampai 56 persen.