RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Banjir yang terjadi pada dua desa di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, berangsur surut, Ahad (31/3/2024) petang. Banjir melanda wilayah ini setelah hujan deras mengguyur sehari sebelumnya, Sabtu (30/3/2024).
Dua desa terdampak, yakni Lembang-Lembang dan Lawewe. Keduanya terletak di Kecamatan Baebunta Selatan. BNPB melaporkan sebanyak 205 KK yang tinggal di dua desa terdampak banjir. Sekitar 21 KK atau 70 warga sempat mengungsi ketika banjir terjadi dengan ketinggian 30—60 cm.
Banjir menggenangi 1 unit fasilitas kesehatan, 2 rumah ibadah, dan 1 kantor desa 1. Selain itu, infrastruktur publik yang rusak, antara lain 3 unit jembatan dan 1 tanggul rusak berat. Banjir juga mengakibatkan 500 hektare lahan perkebunan terendam.
Baca Juga : BNPB Catat 93 Rumah Rusak dan Fasilitas Umum Terdampak Gempa Yogyakarta
Tingginya debit air hujan dan kuatnya arus menyebabkan tanggul di wilayah itu jebol. Pemkab Luwu Utara telah mengerahkan alat berat untuk perbaikan darurat.
Meskipun banjir berangsur surut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga. Berdasarkan prakiraan cuaca dua hari ke depan, wilayah Luwu Utara masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir.
"BPBD setempat dapat melakukan imbauan kepada warganya untuk mengaktifkan rencana kesiapsiagaan keluarga, seperti evakuasi mandiri atau penyiapan tas siaga bencana," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (1/4/2024).
Baca Juga : Pemkab Wajo Terima Bantuan Rp200 Juta dari BNPB untuk Penanganan Banjir
BNPB mencatat dua banjir di Luwu Utara sejak awal tahun hingga pertengahan Maret 2024. Banjir sebelumnya terjadi pada awal Maret 2024 yang menerjang dua kecamatan, yaitu Sabbang dan Malangke.