Sabtu, 23 Maret 2024 11:24
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Pj Bupati Jeneponto terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang baik di Jeneponto, setelah beberapa waktu yang lalu beliau bersama dinas pariwisata mengupayakan berkembangnya destinasi wisata Kite Surfing Mallasoro. 

 

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

 

Pada Jumat 22 Maret 2024 bersama dengan Manajer Direktur PLN Punagaya Tri Pria Nugraha guna menjajaki pemanfaatan limbah bonggol jagung di daerah Jeneponto. 

 

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

 

 

"Iklim investasi yang baik di Kabupaten Jeneponto tidak hanya memberikan kenyamanan bagi penanam modal dalam negeri, melainkan juga bagi penanam modal asing," ucapnya.

 

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

 

Baca Juga : Membumikan Semangat Cinta Qur'an, Kabupaten Jeneponto Sukses Tuntaskan Program 1000 Hafidz

Seperti diketahui bersama Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu daerah penghasil jagung di Sulawesi Selatan, tak main-main luas tanam jagung mencapai sekitar 60.165 hektar yang tersebar di 11 Kecamatan,namun karena setiap tahun para petani di Bumi Turatea ketika panen raya merasakan anjloknya harga jagung, tentunya karena hukum pasar akibat tingginya suplai serta kadar air tinggi dimasa panen.

 

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

 

Berdasarkan data BPS tahun 2022, produksi jagung di Jeneponto mencapai 418 ribu ton memiliki andil besar terhadap suplai jagung nasional. 

 

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

 

Dan dibalik produksi yang tinggi tersebut tentunya menimbulkan potensi limbah yang besar pula bahkan jika diestimasi sekitar 20% dari total produksi jagung dalam bentuk limbah bonggol. 

 

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

 

Baca Juga : Bupati Jeneponto Hadiri Rakornas Investasi 2023

Untuk itu, Pj Bupati Jeneponto menjajaki pemanfaatan limbah tersebut untuk keperluan bahan bakar biomassa, sebagai subtitusi batubara yang menjadi pembangkit listrik yang dikelola PLN Punagaya.

 

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

 

"Di sini ada dua industri besar yang bergerak di penyediaan energi listrik yang menggunakan bahan bakar batu bara. Akan tetap ada regulasi yang mewajibkan bahwa dari total kebutuhan batu bara Perusahaan wajib menggunakan bahan bakar alternatif (biomassa) yang bersumber dari kayu bakar, sekam dan bonggol jagung. Ini yang kemudian kita hendak membuat kesepahaman dengan pihak swasta agar limbah-limbah jagung tersebut bisa bernilai ekonomi," sebutnya.

 

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

 

"Bahkan saya liat kemarin waktu kunjungan ke Parang Benrong sepanjang jalan nampak tanaman jagung, dan bonggolnya dibuang ke sungai yang mengalir, ini kan hal yang kurang bagus namun mau diapa karena tidak memiliki nilai ekonomi," tutur Edi sapaan akrab Pj Bupati. 

 

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

 

Selain pemanfaatan potensi bonggol jagung, juga kami minta list kebutuhan skill tenaga kerja agar warga kita tidak diarahkan ke pekerjaan kasar, misalnya security, buruh konstruksi yang pekerjaan lain yang tidak membutuhkan skill khusus. 

 

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

 

"Saya mimpikan ke depan warga Jeneponto juga bisa menduduki posisi strategis yang memiliki keahlian khusus dari sekolah-sekolah khususnya SMK agar bisa mendidik secara teknis skill yang dibutuhkan termasuk kita rencanakan beasiswa untuk menyekolahkan yang lebih tinggi, dengan jaminan dapat langsung diserap di industry yang ada disini," sebutnya.

 

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

 

Pj Bupati juga menyoroti penyerapan tenaga kerja lokal yang menurutnya harus diutamakan, terlebih untuk tenaga kerja tanpa keahlian khusus (non skill) agar berasal dari masyarakat sekitar perusahaan, sedangkan untuk tenaga kerja yang memerlukan keahlian khusus (skilled jobs) masih diperbolehkan berasal dari luar tetapi harus memberikan transfer ilmu atau pembibitan bagi tenaga kerja lokal. 

 

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

 

"Tentunya saya selaku kepala daerah menyampaikan keinginan masyarakat sekitar untuk paling tidak manfaatkan Sumber Daya Manusia yang berasal dari putra-putri daerah di Kabupaten Jeneponto Sendiri khususnya yang ada disekitaran areal proyek," jelasnya.

 

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

 

“Pertemuan hari ini hanya bersifat silaturahmi dan penjajakan untuk membuat nota kesepahaman, semoga tidal terlalu kama, karena PLN Punagaya saja butuh diatas 100 ribu ton pertahun, akan tetapi saat ini baru terpenuhi sekitar 20 ribu ton, yang disuplay oleh orang perorang" tutup Junaedi.

 

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

 

Sementara Manajer Direktur PLN Punagaya Tri Pria Nugraha mengucapkan terima kasih karena kunjungannya disambut baik oleh pj Bupati Jeneponto. Dirinya memastikan akan terus menjalin komunikasi yang baik dengan Pemerintah Daerah Jeneponto. 

Penulis : Samsul Lallo

BERITA TERKAIT