RAKYATKU.COM, PAREPARE -- Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, meminta dukungan Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali, beserta jajaran pemerintahannya untuk membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, saat memantau harga bahan pokok di Pasar Lakessi, Selasa (9/1/2024).
“Saya minta dukungan Wali Kota Parepare untuk membentuk TPAKD, dimana muatan utamanya yaitu akses permodalan yang murah bagi masyarakat kecil, sehingga tidak terjerat oleh rentenir,” ujarnya.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Menurut dia, TPAKD ini akan menjadi wadah koordinasi antar instansi atau stakeholder terkait lainnya untuk meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi serta mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.
Sekaligus sebagai implementasi atas kebijakan pemerintah pusat yang telah menyiapkan anggaran KUR sekitar Rp300 triliun untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Jadi ada skema-skema KUR yang disiapkan oleh bank Himbara dalam hal ini BRI, Mandiri, BNI, BSI, BTN, dan Bank Sulselbar,” bebernya.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
“Untuk Bank Sulselbar sendiri, tahun ini sudah disiapkan anggaran Rp1 triliun, dimana bunganya kisaran 6 persen untuk kredit mikro, dan super mikro hanya 3 persen per tahun,” tambah dia.
Bahtiar menjelaskan, pembentukan TPAKD ini merupakan upaya untuk menciptakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat, melalui usahanya yang membutuhkan modal.
“Jika dari anggaran yang disiapkan ini bisa kita akses 10 persennya, maka saya berkeyakinan ekonomi Sulsel akan terus bergerak. Karena tidak mungkin kita bangun Sulsel hanya mengandalkan APBD yang nilainya kecil, sehingga harus didukung dengan program KUR dari pemerintah agar ekonomi kerakyatan bergerak,” jelasnya.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Dirinya juga menyampaikan jika pertumbuhan ekonomi di Sulsel masih 4,05 – 4,07 persen, sementara kemiskinannya masih di angka 8,87 persen.
Nah untuk mengatasi kemiskinan ini maka pertumbuhannya harus dinaikkan, untuk menaikkan pertumbuhan maka harus ada ekonomi yang bergerak, termasuk dalam akses permodalan. Sehingga harapan akhir kita yaitu TPAKD Sulsel dapat menjadi yang terbaik di Indonesia,” tandasnya.