Selasa, 02 Januari 2024 12:12
Apel pagi di lingkup Pemprov Sulsel di lapangan upacara Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (2/1/2024). (Foto: Pemprov Sulsel)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pj Sekda Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, menjadi pembina apel pagi di lingkup Pemprov Sulsel di lapangan upacara Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (2/1/2024).

 

Apel pagi ini merupakan pertama kali pada 2024 ini yang diamanahkan langsung Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin. Pada kesempatan itu, Arsjad menyampaikan sejumlah capaian Pemprov Sulsel pada 2023.

"Tentu kita sudah meninggalkan tahun 2023 dengan sederet catatan dan peristiwa baik sejumlah pencapaian yang telah kita raih bersama. Harus diakui, bahwa tidak sedikit tantangan dan hambatan yang menjadi tantangan kita harus perbaiki di tahun 2024," katanya.

Baca Juga : Pj Ketua Dekranasda Sulsel Silaturahmi Dengan KKSS Jawa Tengah

Bahkan, angka inflasi Sulsel lebih rendah dibandingkan nasional. "Inflasi yoy November 2023 sebesar 2,79 persen lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 2,86 persen. Inflasi di Sulsel November 2023 juga sesuai target nasional 3 ± 1 persen," ujarnya.

 

Secara umum, kata dia, penyelenggaran pemerintahan di Sulsel dari segi indikator makro menunjukkan capaian yang cukup impresif. Terlihat dari sejumlah indikator makro.

Dalam hal kemiskinan ekstrem, Sulsel juga berada di bawah nasional. "Kemiskinan ekstrem per November 2023 cukup baik, nasional 1,12 persen, sementara kita (Sulsel) 1,0 persen. Artinya cukup baik kerja-kerja kita selama ini. Tapi, jangan cepat puas, nasional berharap 0 persen. Olehnya itu, kita harus memasifkan kerja-kerja kita," pungkasnya.

Baca Juga : Dekranasda Sulsel Ikuti Pameran Expo UMKM di Solo

Sama halnya angka pengangguran yang mulai turun. Pada 2022, angka pengangguran 4,51 persen dan pada 2023 berada di angka 4,33 persen.

"Kita optimis di tahun ini, angka pengangguran bisa lebih berkurang. Terutama adanya program prioritas Bapak Pj Gubernur yang tentu kita berharap bisa membuka lapangan kerja baru dan potensi peningkatan pendapatan masyarakat melalui skema pengembangan ekonomi horti, terutama pada komoditas pisang," jelasnya.

Kemudian, kata Arsjad, juga dilihat dari sisi IPM Sulsel yang tadinya 73,97 persen, sekarang di angka 74,60 persen. IPM ini menunjukan kualitas sumber daya manusia, yang diukur dari pendidikan, kesehatan, dan pendapatan perkapitanya.

Baca Juga : Penjabat Bupati Wajo Terima Penghargaan Kontribusi Teraktif dalam Penyelenggaraan Reforma Agraria Tahun 2023

Dia juga menyampaikan pesan dari Pj Gubernur Sulsel kepada para pegawai lingkup Pemprov Sulsel. “Pertama, dari sisi politik pemerintahan, tahun ini akan diagendakan pemilu dan pilkada. Kita sudah menyampaikan komitmen netralitas," imbuhnya.

"Kedua, alhamdulillah, dari sisi pendapatan, menunjukkan kenaikan signifikan. Pertumbuhan pendapatan kita 5,5 persen. Dari Rp8,9 triliun menjadi Rp9,5 triliun. Ini bukan hanya kerja Bapenda, tapi kerja semua yang punya target pendapatan," bebernya.

Tak luput, Arsjad menyampaikan kabar baik bagi ASN yang pada 2024 ini akan diterapkan skema peningkatan TPP.

Baca Juga : Pj Gubernur Bahtiar Harap GTRA di Sulsel Jadi Percontohan Nasional

"Jadi, ini bagian apresiasi pimpinan kepada kita semua. Kita mengingatkan bagaimana menjadi teladan, meningkatkan kedisiplinan, dan memberikan contoh baik dalam penegakan disiplin, kinerja, dan sebagainya. Kita berharap dengan kebijakan TPP ini, maka kinerja dan inovasi bisa lebih meningkat," imbuhnya.

Ia pun mengingatkan agar OPD untuk memperhatikan program strategis Pj Gubernur Sulsel. "Kita berharap tahun 2024 lembaran baru dibuka dan diisi dengan hal-hal baik yang bisa berefek untuk masyarakat dan membuat Sulsel jauh lebih baik ke depan," tuturnya.