Selasa, 21 November 2023 14:59
Logo FIFA (AFP PHOTO FABRICE COFFRINI)
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM -- Badan sepak bola dunia, FIFA, mendapat kecaman tajam karena dianggap tidak bertindak atas kekejaman yang terus berlanjut di Palestina, khususnya akibat serangan Israel.

 

Para ahli menyuarakan kritik terhadap FIFA, menyoroti standar ganda yang dianggap diterapkan oleh organisasi ini.

Sebuah perbandingan mencolok muncul ketika FIFA dengan cepat melarang tim sepak bola Rusia tampil di kualifikasi Piala Dunia 2022 menyusul serangan terhadap Ukraina.

Baca Juga : Dompet Dhuafa Terus Komitmen Bangun Fasilitas Medical Point untuk Kebutuhan Masyarakat Palestina

Sementara itu, UEFA (Uni Sepak Bola Eropa) mengambil langkah lebih jauh dengan mengeluarkan klub-klub Rusia dari semua kompetisi di bawah naungannya.

 

Namun, dalam konteks kekejaman yang terjadi di Palestina, FIFA dan UEFA belum mengambil tindakan serupa terhadap Israel. Serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober telah menelan korban lebih dari 13.000 warga Palestina, namun, hingga saat ini, FIFA belum mengeluarkan pernyataan atau sanksi terkait kejadian tersebut.

Simon Chadwick, seorang profesor olahraga dan ekonomi geopolitik di Skema Business School, mengecam sikap FIFA, menyatakan bahwa absennya tanggapan dari FIFA mungkin terkait dengan kurangnya pengaruh Palestina sebagai negara dalam dunia sepak bola internasional.

Baca Juga : Iran Berjanji Balas Pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel

"Ada pemain, tim, dan keluarga yang menderita akibat apa yang terjadi [di Palestina]. FIFA tidak mengatakan apa pun,” kata Simon Chadwick, profesor olahraga dan ekonomi geopolitik di Skema Business School, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (21/11/2023).

“Mungkin jika Palestina adalah negara yang lebih besar, lebih berpengaruh bagi FIFA, maka negara tersebut akan memberikan semacam pernyataan mengenai apa yang terjadi,” tambahnya.

Diketahui Palestina akan menghadapi Australia di kualifikasi Piala Dunia 2026 pada hari Selasa. Meskipun pertandingan tersebut dijadwalkan sebagai pertandingan kandang bagi Palestina, pertandingan tersebut dipindahkan ke Kuwait menyusul serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

Baca Juga : Relawan Makassar Peduli Ajak Masyarakat Terus Bantu Warga Palestina