RAKYATKU.COM, PAREPARE - Pj Wali Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) Akbar Ali mengangkat Iwan Asaad sebagai staf khusus. Iwan Asaad sebelumnya menduduki jabatan sekretaris daerah (Sekda) Parepare namun dicopot oleh Taufan Pawe saat masih menjabat sebagai Wali Kota.
"Bukan staf ahli, tapi staf khusus karena SK-nya itu jabatan fungsional muda," kata Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali pada wartawan pada Senin (6/11/2023).
Akbar mengangkat Iwan Asaad menjadi staf khusus karena dinilai bisa membantunya untuk melaksanakan program-program prioritasnya selama menjabat sebagai Pj Wali Kota Parepare.
Baca Juga : Tasming Hamid Buka Pekan Olahraga Warga Binaan, Tekankan Pembinaan Humanis di Lapas
Program yang dimaksud diantaranya pengendalian inflasi, menjaga ketahanan pangan, mengurangi angka kemiskinan dan gizi buruk, pencegahan stunting dan menyukseskan pemilu 2024.
"Pertimbangannya, orang yang memiliki pemahaman luas dan pernah menduduki jabatan strategis di Pemkot. Jadi akan membantu untuk melaksanakan program-program ke depannya," ungkapnya.
Diketahui, Iwan Asaad sempat menduduki jabatan sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Parepare pada masa jabatan 2018-2023.
Baca Juga : Hadiri Hari Jadi Bone ke-695, Hermanto Apresiasi Pelestarian Budaya Lokal
Pada Rabu (2/8/2023), Iwan dicopot dari jabatan tersebut saat Wali Kota Parepare masih dijabat Taufan Pawe.
Diberitakan sebelumnya, Taufan Pawe beralasan pencopotan Iwan Asaad karena dianggap melawan usai menolak evaluasi jabatan. Iwan Asaad disebut sudah menandatangani surat keputusan untuk tidak melanjutkan jabatan sebagai sekda.
Taufan menjelaskan, keputusan untuk melakukan evaluasi terhadap jabatan sekda dilakukan sesuai mekanisme yang ada dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014. Dalam regulasi tersebut disebutkan evaluasi dilakukan bagi pejabat masa jabatannya yang akan memasuki 5 tahun.
Baca Juga : Pimpin Apel Bersama, Tasming Hamid Ingatkan Jajaran Kembali Fokus Layani Masyarakat
"Satu hal saya sesalkan kenapa yang bersangkutan (Iwan Asaad) menolak untuk evaluasi jabatannya. Dia melakukan perlawanan dan dia bertanda tangan bahwa dia tak bersedia untuk evaluasi jabatan dan tidak bersedia tidak menjabat lagi sebagai sekda," ungkap Taufan Pawe kepada wartawan, Rabu (2/8).