Kamis, 26 Oktober 2023 13:06
Adnan Purichta Ichsan
Editor : Redaksi

GOWA --- Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan memberikan tanggapan dan menjawab beberapa pertanyaan dalam Pemandangan Umum (PU) Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Gowa atas Nota Keuangan dan Ranperda tentang APBD Kabupaten Gowa Tahun Anggaran 2024.

 

Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Gowa, Rabu (25/10).

Dalam jawabannya, Adnan menyampaikan dan menjelaskan satu persatu pertanyaan yang dilontarkan dari juru bicara Fraksi-Fraksi, diantaranya Fraksi Karya Perjuangan dan Fraksi Demokrat yang menanyakan kondisi penurunan belanja modal Pemkab Gowa di 2024.

Baca Juga : Adnan Dapat Izin Pj Gubernur untuk Cuti Kampanye di Pilkada Gowa

Adnan mengatakan, beberapa hal yang mempengaruhi hal tersebut. Pertama, terkait belanja modal Pemkab Gowa di 2023 sebesar 23 persen turun menjadi 15 persen di 2024 dikarenakan adanya biaya Pilkada yang nilainya cukup besar.

 

“Biaya Pilkada untuk tahun ini Pemkab Gowa telah menganggarkan sebesar 40 persen atau berjumlah Rp 30 miliar dan di 2024 kita anggarkan 60 persen. Sehingga ini sangat berpengaruh pada turunnya belanja modal kita,” jelasnya.

Kedua terkait dengan data inflasi yang disampaikan oleh Fraksi Karya Perjuangan yang mengatakan bahwa inflasi Kabupaten Gowa tinggi.

Baca Juga : Bupati Gowa Ajak Pemuda Sambut Bonus Demografi

“Perlu diketahui data inflasi kabupaten berdasarkan rilis data dari pusat, Gowa bersama dengan Pekanbaru adalah daerah dengan tingkat inflasi rendah dari tahun ke tahun. Apalagi setiap minggu kita rapat inflasi yang dipimpin langsung oleh Kemendagri disitu tidak pernah menyebutkan inflasi Kabupaten Gowa tinggi,” tutur Adnan.

Sementara, APIP yang ditanyakan oleh Fraksi Demokrat yang mengatakan bahwa fungsi APIP di Kabupaten Gowa lemah. Hal tersebut tidak tepat, sebab mulai saat ini tidak ada satu perencanaan, program dan pekerjaan yang tidak di review oleh Inspektorat bahkan pencairannya pun itu harus di review oleh Inspektur Inspektorat baru bisa dicairkan dananya.

“Jadi kira-kira pengawasan APIP yang bagaimana lagi karena Kabupaten Gowa adalah Kabupaten satu-satunya di Sulsel yang APIP-nya Level 3,” ujarnya.

Baca Juga : Inovasi UMKM DWP Gowa Jadi Lokus Studi Tiru Kota Baubau

Terakhir terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD), orang nomor satu di Gowa menjelaskan bahwa sejak terjadinya pandemi Covid-19 pemerintah daerah cukup berhati-hati untuk menaikkan target PAD. Sebab jika target tersebut tidak mencapai target maka akan mengalami defisit.

“Kalau kita tidak meyakini dapat mencapai target PAD, ya jangan dipatok dampaknya akan buruk, karena jika kita menaikkan PAD dengan target terlalu tinggi ketika kita tidak mencapainya sementara kita sudah memproyeksikan untuk beberapa program kerja maka kita akan mengalami defisit,” ungkapnya.

Diakhir sambutannya, Adnan menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh juru bicara fraksi terkait Nota Keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD Tahun Anggaran 2024.

Baca Juga : Bupati Gowa Sebut Pendidikan Kunci Peningkatan SDM Unggul

“Kami sangat menghargai dedikasi, partisipasi aktif para pimpinan dan anggota dewan yang secara cermat menelaah dan mengkaji mulai dari proses perencanaan sampai dengan penganggaran keuangan daerah,” ujarnya.