RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Pemkab Lutra telah meresmikan tiga rumah adat sepanjang 2023. Hal ini menjadi komitmen pemerintah daerah untuk melestarikan adat budaya.
Teranyar, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, meresmikan Rumah Adat Pohoneang di Dusun Longa Desa Embonatana, Kecamatan Seko, Senin (2/9/2023).
Sebelumnya, telah dahulu diresmikan Rumah Adat Kombong Pitu Masapi di Kecamatan Masamba dan Tambi Ada Katongkona Woi Rampi di Kecamatan Rampi.
Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera
"Komitmen pemerintah daerah dengan kelestarian adat budaya jangan diragukan lagi. Luwu Utara menjadi satu dari sedikit daerah yang menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengakuan Masyarakat Adat," kata Indah.
"Kenapa perda ini penting karena dalam RPJMD memang disebutkan bagaimana kearifan lokal dapat kita jaga," lanjut istri dari Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi, ini.
Dengan hadirnya rumah adat tersebut, Indah berharap tidak hanya menjadi simbol, tetapi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat.
Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan
"Terlebih dari simbol yang tergambar di bagian atas rumah adat ini ada Saruhane, yaitu lingkaran membentuk seperti kalung. Lingkaran berwarna-warni ini menggambarkan keanekaragaman di tengah masyarakat. Ada yang besar, sedang, sampai kecil menandakan struktur sosial," ucap bupati yang karib disapa IDP ini.
"Tetapi, semuanya diikat dalam satu simpul yang disebut salombengan/persatuan. Termasuk persatuan di wilayah adat Pohoneang. Jadi, mau diuji dengan pelbagai ujian badai kehidupan, masyarakat adat akan tetap bersatu karena sudah diikat dalam satu simpul. Untuk itu saya berharap rumah adat ini dijaga dan dimanfaatkan dengan baik," sambungnya.
Mewakili masyarakat, Kepala Desa Embonatana, Nirwan, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Luwu Utara meresmikan rumah adat tersebut.
Baca Juga : Feri Fadri Asal Bone Raih Podium I Masamba Run
"Salah satu misi saya di desa ini adalah meningkatkan kearifan lokal. Ibu Bupati mewujudkan hal itu dengan hadirnya rumah adat yang menjadi simbol adat sekaligus tempat untuk bermusyawarah," ucapnya.