Kamis, 21 September 2023 12:50
Pj Sekda Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, bersama rombongan berkunjung ke GGP Lampung untuk membahas kerja sama dengan Pemprov Sulsel. (Foto: Pemprov Sulsel)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, LAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menjalin kerja sama dengan PT Great Giant Food (GGF), salah satu perusahaan pengolahan pangan terbesar yang menerapkan konsep integrated farming, memadukan perkebunan dan peternakan dalam siklus produksi berkelanjutan.

 

Perusahaan ini berkedudukan di Provinsi Lampung dengan sembilan unit usaha. Salah satunya memproduksi buah segar yang diekspor ke 65 negara. Kerja sama ini untuk mendukung salah satu program prioritas Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, dalam penguatan ketahanan pangan dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, telah berkunjung ke GGP Lampung untuk membahas kerja sama dengan Pemprov Sulsel. Kerja sama yang dimaksud mulai dari penyediaan bibit yang menggunakan teknologi kultur jaringan, pendampingan, hingga pemasaran.

Baca Juga : Makassar Talent Expo 2024 Dilaksanakan Awal Desember, Mendalami Strategi Membangun Karir

Arsjad menjelaskan GGP tidak hanya berorientasi bisnis, tetapi juga pemberdayaan masyarakat. Perusahaan ini membina 11 kelompok masyarakat yang tiap kelompok beranggotakan 70 orang petani pisang dengan luas lahan kurang lebih 100 hektare per kelompok.

 

Pendapatan mereka mencapai Rp5 juta per pekan atau Rp20 juta per bulan. Budi daya pisang ini cukup ekonomis dan prospektif untuk dikembangkan. Tidak heran banyak yang beralih dari pekebun kopi ke pisang.

Khusus di Sulsel, jelas Arsjad, untuk tahap awal ditargetkan 100.000 hektare. Terdiri atas lahan pemprov, masyarakat, BUMN/BUMD, dan lain-lain, yang diharapkan dapat bekerja sama dan membantu.

Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel dan Calon Kepala Daerah Gelar Doa Bersama Lintas Agama

Termasuk adanya dukungan dari forkopimda, baik provinsi maupun kabupaten/kota, perguruan tinggi, swasta, organisasi masyarakat, profesi dan lainnya. Pemprov Sulsel akan membantu bibit pisang secara gratis melalui teknologi kultur jaringan

"Pisang ini secara kultur budaya sangat dekat dengan masyarakat kita. Sebagian besar kue tradisional kita berbahan dasar pisang. Dalam setiap acara-acara budaya kita, juga selalu ada pisang. Tanaman pisang juga termasuk tanaman yang sangat mudah tumbuh, dan tidak butuh perlakuan khusus," tuturnya.

Menurut Arsjad, Pemprov Sulsel sebenarnya sudah memiliki teknologi kultur jaringan ini, tetapi masih sangat terbatas. Karena itu, selain menggandeng GGP Lampung, pengembangannya juga akan dibantu oleh perguruan tinggi yang ada di Makassar.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

"Kita akan lakukan pendampingan mulai dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari pengolahan, pembibitan, budidaya sampai pada pemasaran akan kita fasilitasi dan dampingi," imbuhnya.

Ia menuturkan pisang sebagai salah satu komoditi hortikultura sangat menjanjikan. Bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, apabila produk yang dihasilkan sesuai standar pasar. Karena itu, ada dua yang menjadi target dalam program ini, yakni untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan pasar global atau ekspor.

"Kami juga mendapatkan dukungan dari TGUPP dalam hal analisis secara akademisi dan bisnis, yang nantinya kita akan tuangkan dalam bentuk panduan yang akan menjadi buku pegangan untuk menyamakan persepsi dalam melaksanakan program Gemar Menanam Pisang ini," terangnya.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

Arsjad menambahkan, Pj Gubernur berharap program ini dapat didukung semua pihak sebagai suatu gerakan bersama dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.