RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Salah satu tempat di Kota Makassar yang hingga saat ini masih konsisten melestarikan adat dan budaya Makassar adalah Kampung Paropo.
Ketua RT1 RW 3, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang, Basir menyebut perayaan hari keagamaan rutin dilaksanakan seperti Maulid Nabi atau Isra Miraj, termasuk pawai obor saat malam lebaran.
"Sebelum Maulid kadang satu minggu sebelum hari H berlangsung pasar kuliner yang menyajikan masakan-masakan tradisional. Selan itu, kesenian tradisional pun dilaksanakan untuk melestarikan budaya," kata Basir beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad Berikan Masukan ke KPU untuk Debat Kedua
Kampung Paropo pun menjalankan program Pemerintah Kota Makassar yakni Lorong Wisata dengan serius.
Budidaya sayur-sayuran dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan ketua RT sebagai kordinator.
"Budidaya sayuran dilakukan oleh KWT kita sebagi kordinator. Sayur-sayuran dikelola secara bersama-sama adapun bahan-bahan seperti bibit, kompos, polybag disediakan oleh pemerintah. Hasilnya kemudian dibagi-bagi ke masyarakat," jelasnya.
Baca Juga : Pasca Debat, Cawagub 01 Sulsel Akan Kampanye Terbatas di Pangkep
Tak hanya fokus pada penanaan sayur mayur, dalam program Lorong Wisata juga banyak kegiatan yang dilakukan oleh UMKM.
"Untuk kegiatan UMKM di sini lumayan banyak seperti penjualan kue tradisonal. Banyak juga menjual bungkus ketupat yang berbahan daun pandan," sebutnya.