Senin, 17 Juli 2023 14:05
(Foto: Pemprov Sulsel)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memasuki usianya yang ke-354 tahun pada 2023 ini. Adapun tema untuk peringatan hari jadi Sulsel kali ini adalah Sulsel Andalan Indonesia.

 

Ketua panitia, Ahmadi Akil, mengatakan tema ini dipilih karena di bawah kepemimpinan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Suliman, provinsi ini mengalami perkembangan pesat, terutama dalam bidang ekonomi, industri, pertanian, perkebunan, jasa, dan sektor lainnya. Oleh karena itu, Sulsel menjadi provinsi andalan Indonesia.

"Secara riil, Sulsel mengalami pertumbuhan yang pesat, terutama di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Sulsel menjadi andalan Indonesia, itulah konsep tema yang kami pilih untuk perayaan Hari Jadi tahun ini," ujar Ahmadi saat rapat panitia pelaksana hari jadi Sulsel di Ruang Rapat Pimpinan (Rapim) Kantor Gubernur Sulsel, Senin (17/7/2023).

Baca Juga : Penjabat Gubernur Apresiasi Bantuan OPD untuk Korban Bencana di Sulsel

Tidak hanya itu, kata Ahmadi, Sulsel juga menjadi pengatur tren di berbagai sektor, mulai dari sektor pertanian dengan kehadiran benih mandiri yang digagas Andi Sudirman hingga industri hilirisasi dan sektor lainnya.

 

Kepala Bidang (Kabid) Persandian Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfo-SP) Sulsel, Sultan Rakib, yang baru-baru ini memaparkan hal tersebut dalam rapat panitia hari jadi sebelumnya, mengungkapkan mengenai desain logo yang dipilih.

Menurutnya, desain logo berdasarkan pada huruf lontara, yang merupakan huruf yang digunakan suku Bugis-Makassar. Logo juga menggambarkan elemen-elemen penting di Sulsel, seperti objek wisata karst Rammang-Rammang Pangkep Maros yang secara resmi masuk UNESCO Geopark 2023.

Baca Juga : Pembangunan Stadion Sudiang Telah Dianggarkan di APBN

Selain itu, logo juga menggambarkan jalur rel kereta di Sulsel, yang pada 2023 ini resmi beroperasi dan menjadi moda transportasi baru di Sulsel serta diproyeksikan sebagai jalur kereta api trans Sulawesi. Terakhir, angka empat pada logo menggambarkan layar pinisi, yang merupakan perahu atau kapal legendaris suku Bugis-Makassar-Toraja-Mandar di Sulsel.