Kamis, 06 Juli 2023 10:55
Ilustrasi. (Foto: Detik.com/Rifkianto Nugrofo)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Pasokan gas elpiji tiga kilogram (kg) atau gas melon yang ditujukan untuk warga miskin di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, mengalami kelangkaan selama hampir empat pekan. Tiap hari, antrean warga menunggu mobil pengangkut gas melon di pangkalan, sambil membawa tabung gas melon kosong.

 

Situasi makin parah karena gas melon dijual warga melalui media sosial dengan harga yang tinggi, paling murah Rp25 ribu.

Menyikapi masalah kelangkaan ini, Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Parepare, Syamsul Latanro, angkat bicara. Ia menerima banyak aduan dan keluhan dari masyarakat terkait kesulitan mendapatkan gas melon tersebut.

Baca Juga : Salurkan Bantuan Cadangan Beras ke 8.605 KPM, Akbar Ali Pesan Jangan Ada Warga Parepare Tidak Memiliki Beras

Syamsul yang juga seorang pengusaha pelayaran, meminta pemerintah dan aparat penegak hukum mencari solusi atas kesulitan masyarakat menemukan gas melon.

 

"Banyak masyarakat yang melapor kepada saya, kenapa hingga sekarang gas masih susah didapatkan," ungkapnya, Kamis (6/7/2023).

Ia juga menyoroti penambahan stok gas yang dilakukan Pertamina menjelang Lebaran Iduladha. "Kenapa masih langka? Padahal, ada penyampaian bahwa Pertamina sudah menambah stok gas untuk wilayah sulawesi," ujarnya.

Baca Juga : Wapres RI Serahkan Mobil Perpustakaan Keliling untuk Pemkot Parepare

Syamsul juga heran karena agen gas di Parepare mengurangi jatah bagi pangkalan. "Informasi dari pangkalan bahwa ada salah satu agen gas yang mengurangi jatah pangkalan. Sementara, agen yang lainnya katanya tidak mengurangi jatah pangkalannya. Nah, yang kurangi jatah pangkalan ini apa alasannya dikurangi? Agen ini harus mengonfirmasi alasannya mengurangi jatah untuk pangkalan," bebernya.

Sebelumnya, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, menjelaskan salah satu penyebab kelangkaan gas melon di Parepare. Menurutnya, ada oknum yang membawa jatah gas untuk warga miskin ini ke daerah tetangga.

"Kondisi saat ini menjelang Iduladha dan panen padi di daerah tetangga kita, ketersediaan elpiji tiga kg agak terganggu. Pasalnya, para petani menggunakan gas tersebut dalam proses panen," ujar Taufan setelah melakukan pemantauan di Pasar Lakessi, Jumat (23/6/2023).

Baca Juga : Hadiri Pelantikan PPK, Akbar Ali Harap Perkuat Sinergitas

Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel mengungkapkan bahwa ia telah memerintahkan dinas terkait untuk melakukan pengawasan distribusi gas.

"Saya telah sampaikan hal ini kepada Kepala Dinas Perdagangan dan Asisten II agar bisa diantisipasi. Salah satunya dengan mengumpulkan distributor dan menginstruksikan agar tidak ada penyaluran elpiji tiga kg ke luar Parepare," tegasnya.

Penulis : Hasrul Nawir