Sabtu, 01 Juli 2023 21:48
Ilham Arief Sirajuddin atau IAS (tengah) saat hadir dalam forum diskusi masa depan Luwu sebagai rangkaian Silaturahmi Nasional I Wija To Luwu (Silatnas I WTL) di Saodenrae Convention Centre, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (1/7/2023).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, PALOPO - Forum diskusi masa depan Luwu sebagai rangkaian Silaturahmi Nasional I Wija To Luwu (Silatnas I WTL) di Saodenrae Convention Centre, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (1/7/2023), begitu hangat.

 

Suara mutlak forum yang diikuti ratusan wija to Luwu dari seluruh nusantara itu menyuarakan pemekaran Luwu Raya sebagai provinsi adalah harga mati.

Kandidat bakal calon (balon) gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), yang ikut hadir dalam diskusi hangat itu, ikut menegaskan sikapnya terkait pemekaran Luwu Raya menjadi provinsi.

Baca Juga : PAPPRI Sulsel Salurkan Dana Apresiasi untuk 10 Insan Musik Berdedikasi

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Makassar 2004-2014 itu setelah didaulat oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Luwu Raya (BPP KKLR), Arsyad Kasmar, untuk merespons dinamika forum.

 

Arsyad memang menjadi tokoh yang begitu berapi-api mendorong agar gerakan pemekaran itu kembali hidup. Mengajak seluruh pihak ikut memberi dukungan dengan berbagai cara.

"Insyaallah, jangan ragukan komitmen saya, baik secara pribadi maupun jika diberi kewenangan," tegas balon gubernur yang hadir dengan jargon GubernurKu itu.

Baca Juga : Survei SMRC Pilkada Sulsel 2024: IAS Unggul Pengalaman Pemerintahan

IAS berkisah bagaimana sikap tegasnya saat menjadi Anggota DPRD Sulsel 1999 lalu. "Saya bersama Pak Madjid Tahir ketika itu ikut menandatangani manifesto mendorong Luwu Raya terbentuk," kata IAS.

Bukan itu saja, IAS yang berpasangan Aziz Qahhar Mudzakkar (AQM) pada Pilgub Sulsel 2013 lalu, juga menjadikan agenda pemekaran Luwu Raya salah satu program prioritas.

"Saya terbiasa dengan iklim musyawarah dalam kehidupan organisasi atau saat memegang kewenangan. Setelah mendengar bagaimana forum ini memimpikan pemekaran, percayalah, insyaallah jika diberi kepercayaan memimpin Sulsel, jangan ragukan komitmen saya," tegas IAS lagi.

Baca Juga : IAS Beber Impian Bangun Pabrik Pupuk di Hadapan Warga Paopao Barru

Sikap IAS ini mendapat respons positif forum. Arsyad menegaskan masyarakat Luwu Raya harus benar-benar memanfaatkan momentum tahun politik 2024, sebagai jembatan menguatkan gerakan pemekaran.

"Jangan beli kucing dalam karung di tahun politik kali ini. Kita harus melek dan mendorong mereka yang punya komitmen serta kepedulian kepada gerakan aspirasi pemekaran ini," ucap pengusaha nasional itu.

IAS menjadi satu-satunya figur calon gubernur Sulsel yang hadir langsung mengikuti diskusi ini.