Jumat, 09 Juni 2023 18:04
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan awal Zulhijah 1444 H, Ahad (18/6/2023).

 

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, mengatakan sidang isbat akan digelar di Auditorium H.M. Rasjidi Kemenag, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.

"Sidang isbat awal Zulhijah bertepatan dengan 29 Zulkaidah," ujarnya pada rapat persiapan penetapan awal Zulhijah, di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Baca Juga : Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri 1445 H Jatuh pada 10 April 2024

Adib menjelaskan, sidang penetapan awal Zulhijah ini merupakan salah satu bentuk layanan keagamaan bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah Lebaran Iduladha.

 

"Sidang ini merupakan salah satu layanan yang diberikan oleh Kementerian Agama kepada umat untuk mendapat kepastian mengenai pelaksanaan ibadah hari raya Iduladha," terangnya.

Menuju pelaksanaan sidang isbat, Adib mengajak seluruh pihak terkait untuk mempersiapkan segala sesuatunya sehingga bisa menghasilkan keputusan yang akan ditetapkan nanti.

Baca Juga : Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Syawal 1445 H 9 April 2024

"Ini menjadi tugas dan fungsi kita semua. Tentu membutuhkan pelaksanaan yang baik. Karena nantinya, hasil keputusan sidang isbat akan ditetapkan oleh Pak Menteri (Yaqut Cholil Qoumas)," ucapnya.

Adib menjelaskan, Kemenag juga akan menggelar rukyatul hilal awal Zulhijah pada 99 titik di Indonesia. Hasil rukyatul hilal merupakan sebagai salah satu rujukan dalam penetapan waktu Lebaran Iduladha.

“Sebelum sidang isbat, kita akan menggelar rukyatul hilal awal Zulhijah. Kita memutuskan akan menggelar rukyatul hilal di 99 lokasi seluruh wilayah Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga : Muhammad Tonang Resmi Jabat Kakanwil Kemenag Sulsel

Sidang isbat akan dihadiri duta besar negara sahabat, Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar falak dari ormas-ormas Islam, serta lembaga dan instansi terkait lainnya.