Kamis, 27 April 2023 19:13
Bentrokan antara militer dan pasukan paramiliter utama Sudan sejak Sabtu (15/4) lalu. (Anadolu Agency via Getty Images)
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Lima mahasiswa alumni dari Al Birr Universitas Muhammadiyah Makassar yang belajar di Sudan belum diketahui keberadaannya.

 

"Ada lima orang alumni kami sementara melanjutkan studi di Universitas Internasional Afrika Sudan dan saat ini belum diketahui posisinya tapi kita berharap mereka dalam posisi aman dan sehat," kata Direktur Mahad Al Birr Unismuh Makassar, KH Lukman Abd Samad pada Kamis (27/4).

"Insya Allah mudah-mudahan cepat dievakuasi melalui Jeddah dan segera dibawa ke Jakarta," sambungnya.

Baca Juga : Unismuh Paparkan Kinerja 100 Hari Rektor, dan Luncurkan Slogan “Integrated Green Islamic Futuristic”

Lukman belum memastikan apakah kelima mahasiswa tersebut berasal Makassar atau dari daerah lain di Indonesia timur.

 

"Karena mahasiswa kebanyakan dari timur dan insya Allah kami akan pastikan data-data mereka asalnya dari daerah mana," ungkapnya.

Saat ini pihaknya tengah berupaya untuk dapat menghubungi kelima mahasiswa tersebut guna mengetahui kondisi dan keberadaan mereka.

Baca Juga : Rapat Tinjauan Manajemen Unismuh: 60 Persen Alumni Dapat Pekerjaan dalam Waktu Kurang dari 6 Bulan

"Kami berharap pihak pemerintah bisa segera evakuasi agar mahasiswa kita bisa segera keluar dari Sudan dengan selamat," tuturnya.

Terkait kelanjutan pendidikan para mahasiswa seiring dengan kondisi Sudan yang belum kondusif pihaknya mengupayakan membuka ruang untuk kembali melanjutkan studi di Indonesia.

"Insha Allah kalau mereka tiba di Indonesia, khususnya di Makassar, kami akan usahakan untuk melanjutkan studi di Universitas Muhammadiyah Makassar. Karena tentu kalau kondisi Sudan masih seperti ini mereka sulit kembali ke sana. Mungkin mereka bisa melanjutkan studi di Universitas Muhammadiyah Makassar," pungkasnya.

Baca Juga : Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Perkuat Sinergitas Kamtibmas Unismuh dengan Institusi Kepolisian

Konflik yang terjadi di Sudan membuat sejumlah negara memulangkan paksa pekerja dan pelajar baik dari Eropa, Amerika, maupun Asia.