Sabtu, 11 Maret 2023 09:10
Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Saadi. (Foto: Kementerian Agama)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Saadi, berkeliling mengunjungi beberapa tempat di Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (10/3/2023). Ia mengingatkan sejumlah pihak akan pentingnya moderasi beragama.

 

Tempat pertama yang dikunjungi adalah Kabupaten Toraja Utara. Zainut yang didampingi Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel, Khaeroni, disambut Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang.

Di tengah ASN Kemenag Toraja Utara, Zainut mengingatkan untuk terus menjaga toleransi serta kerukunan umat. "Kita punya modal keagamaan yang kuat. Itulah kenapa Indonesia tetap kuat," ujarnya.

Baca Juga : Menteri Agama RI, Resmikan Wajo Sebagai Kota Wakaf di Indonesia

"Indonesia itu luas. Kita di bagian barat masih tidur, di bagian timur sudah bangun dan mendoakan seluruh bangsa," lanjutnya.

 

Zainut berujar, Indonesia memiliki nilai kearifan yang luhur bersumber dari ajaran keagamaan. Karenanya perlu menjaga keharmonisan antarumat beragama.

Tempat kedua yang dikunjungi adalah Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja, di Kabupaten Tana Toraja. Kedatangan Zainut disambut puluhan civitas academica IAKN.

Baca Juga : Ini Penjelasan Kemenag Terkait Azan Magrib pada 5 September 2024

Di IAKN, Zainut juga kembali menegaskan pentingnya moderasi beragama. Ia berharap civitas academica menjadi garda terdepan dalam mengampanyekan moderasi beragama.

"Kita tahu, moderasi agama bukanlah memoderasi ajaran agamanya. Karena sejatinya agama sudah moderat. Namun, kita perlu memoderasi cara kita beragama agar tidak ekstrem ke kiri atau ekstrem ke kanan," jelasnya.

Berlanjut ke tempat ketiga, Zainut menghadiri orientasi moderasi beragama di Kabupaten Enrekang. Di sini Zainut disambut Bupati Enrekang, Muslimin Bando, dan para peserta orientasi.

Baca Juga : Hasil Sidang Isbat: Pemerintah Tetapkan Iduladha 1445 H Jatuh pada 17 Juni 2024

Dalam arahannya, Zainut meminta para peserta untuk bersama menyuburkan moderasi beragama. "Karena Indonesia adalah yang majemuk dengan berbagai macam adat istiadat, agama, budaya, dan banyak lagi. Inilah anugerah yang kita miliki," ungkapnya.

Keragaman tersebut, lanjutnya, jika dirawat akan menjadi kekuatan, sedangkan jika dijadikan alat perpecahan bisa memecah belah bangsa.

"Banyak bangsa yang justru belajar bagaimana memanajemen perbedaan layaknya Indonesia. Karena itu, marilah kita sebagai umat beragama yang baik, terus menjaga kedamaian dan keharmonisan bangsa ini," harapnya.