RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Wali Kota Parepare, Taufan Pawe (TP), kembali mengharumkan nama Kota Cinta Habibie Ainun pada kancah nasional.
Taufan menjadi satu-satunya wali kota di Indonesia meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terhadap peran kepala daerah dalam melestarikan dan mengembangkan bahasa daerah.
Hal itu diketahui saat Taufan mengadakan audensi bersama Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan (Sulsel), Ganjar Harimansyah, Senin (6/2/2023).
Baca Juga : Kinerja Baik Awasi Tata Ruang, Abdul Hayat Terima Penghargaan di HUT Sulsel
Kepala Balai Bahasa Sulsel, Ganjar Harimansyah, mengatakan audensi ini untuk meminta kesiapan Taufan dalam menerima penghargaan dari Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, pada Senin (13/2/2023) di Balai Sidang Senayan, Jakarta.
"Alhamdulilah ini patut dibanggakan, karena satu-satunya wali kota di Indonesia yang mendapat penghargaan pelestarian bahasa daerah, yakni beliau Bapak Taufan Pawe," kata Ganjar.
Ganjar mengungkapkan, penghargaan ini hanya diterima 16 kepala daerah dari seluruh Indonesia. Rinciannya, 5 gubernur, 10 bupati, dan 1 wali kota.
Baca Juga : DPRD Kota Parepare Gelar Paripurna Penyerahan KUA PPAS TA 2025
"Alhamdulilah Provinsi Sulsel ada dua pejabat terpilih, yaitu Gubernur Sulsel dan satu-satunya wali kota di Indonesia, yakni Wali Lota Parepare, ungkapnya.
Dia menjelaskan, penghargaan ini didapatkan karena kebijakan yang diterapkan Taufan dalam pelastarian bahasa daerah sangat baik. Selain itu, Taufan juga melakukan implementasi nyata dalam peran pemerintah dan pejabatnya dalam pelindungan bahasa daerah.
"Indikator utamanya adalah kebijakan Bapak Taufan baik dari instruksi, peraturan, dan implementasi dari dinas terkait. Sehingga kami menilai, Parepare memiliki peran tinggi dalam pelastarian bahasa daerah," jelasnya.
Baca Juga : Ribuan Peserta Ikuti Jalan Sehat Semarak HUT ke-355 Sulsel di Parepare
Sementara, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, mengaku bersyukur atas penerimaan penghargaan pelestarian bahasa daerah dari Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim.
"Jelas ini menjadi kebanggaan bagi kami masyarakat Kota Parepare. Meskipun status kita kota, tetapi kita tetap terus melestarikan bahasa daerah dan kebudayaan yang merupakan identitas kami sebagai orang Bugis," kata Taufan.
Taufan menilai, dengan adanya penghargaan ini, pihaknya akan terus bekerja dan membuat program-program untuk melestarikan dan manjaga bahasa daerah di Parepare.
Baca Juga : Sambut HUT ke-355 Sulsel, Pemkot Parepare Gelar Zikir dan Tasyakuran
"Kalau bukan kita bergerak, pasti punah. Kita akan membuat program-program lebih lagi dengan memperdayakan budaya dan bahasa daerah. Bahkan, bila perlu kita buatkan perda agar bahasa daerah kita terus terjaga selamanya," tuturnya.