RAKYATKU.COM -- Operasi penyelamatan dan pemulihan telah berakhir di Pakistan setelah serangan bom bunuh diri di sebuah masjid di kota barat laut Peshawar, Pakistan, Senin (30/1/2023).
Korban tewas akibat ledakan bom itu bertambah menjadi 95 orang, kebanyakan dari mereka adalah petugas polisi.
Kashif Aftab Abbasi, pengawas senior operasi polisi di Peshawar, mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Selasa (31/1/2023) bahwa lebih dari 225 orang juga terluka dalam ledakan sehari sebelumnya.
Baca Juga : Bom Bunuh Diri di Pertemuan Partai Islam Pakistan, 44 Orang Tewas-Lebih dari 100 Luka-Luka
"Lima puluh dua orang yang terluka masih dirawat di rumah sakit, dengan enam dalam kondisi kritis," kata Muhammad Asim, juru bicara Rumah Sakit Lady Reading di Peshawar, kepada Al Jazeera.
Bom bunuh diri menyebabkan atap masjid runtuh, dan tim penyelamat harus memindahkan gundukan puing untuk mengevakuasi banyak mayat, kata pihak berwenang.
Belum ada kelompok ataupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom itu
Baca Juga : Serangan Bom Terhadap Masjid di Pakistan: 83 Orang Tewas
Sarbakaf Mohmand, seorang komandan Taliban Pakistan (Tehreek-e-Taliban, atau TTP), awalnya mengaku bertanggung jawab atas serangan itu di Twitter.
Namun beberapa jam kemudian, juru bicara TTP Mohammad Khurasani membantah bahwa bukan kelompoknya dibalik pengeboman itu, dengan mengatakan bahwa bukan kebijakannya untuk menyasar masjid, seminar, dan tempat-tempat keagamaan.
Dia tidak membahas mengapa seorang komandan TTP mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.
Baca Juga : Kecelakaan Bus di Pakistan Tewaskan 40 Orang
"Tehreek-e-Taliban tidak ada hubungannya dengan serangan ini," kata pernyataan TTP.