RAKYATKU.COM -- Penulis dan pegiat literasi, Rusdin Tompo, punya kebiasaan mendonasikan buku-buku yang ditulisnya. Pada Jumat, 13 Januari 2023, misalnya, Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA Provinsi Sulawesi Selatan itu, menyerahkan buku karyanya, "Mimpi Seorang Prajurit" Kepada Perpustakaan Terpadu Poltekkes Kemenkes, Jalan Monumen Emmy Saelan 3, Makassar.
Penyerahan buku itu diterima langsung Kepala Perpustakaan Terpadu Poltekkes Kemenkes, Andi Ruhban, usai acara diskusi buku Kumpulan Puisi "Gumpalan Ditegak Tulang Terhempas di Landasan Pulau" karya Andi Matahari Remmang Rilangi.
Diskusi buku yang dihadiri sejumlah penulis, dosen, kepala sekolah, pegiat literasi, penyair dan sastrawan itu diadakan oleh Forum Sastra Indonesia Timur (FOSAIT).
Baca Juga : Setelah Gelar Senja di Pantai Losari, Satupena Sulawesi Selatan Akan Terbitkan Buku
Rusdin Tompo yang sejak tahun 2014 memantapkan dirinya sebagai penulis itu, memang kerap mendonasikan buku-buku ke perpustakaan, warung kopi, kafe, maupun taman baca.
Setiap kali bukunya terbit, dia akan menyerahkan bukunya itu ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan. Buku yang sama akan diserahkan pula ke Dinas Perpustakaan Kota Makassar serra Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Gowa.
Penyerahan buku ke Perpustakaan Provinsi merupakan perintah undang-undang, dan kewaiibannya sebagai penulis. Sedangkan penyerahan buku ke Perpustakaan Kota/Kabupaten, biar menambah koleksi perpustakaan tersebut, sekaligus agar buku yang ditulisnya bisa semakin banyak dibaca orang.
Baca Juga : Pengalaman Pertama, Rusdin Tompo Baca Puisi di Resepsi Pernikahan
Buku-buku yang ditulis maupun diedit Rusdin Tompo, antara lain, bisa ditemukan di Kafe Baca, Jalan Adyaksa, di Kedai Djaja di Pasar Toddopuli, di perpustakaan Yayasan BaKTI, dan beberapa perpustakaan sekolah.
Dia memang aktif menjadi fasilitator gerakan literasi sekolah di beberapa SD di Makassar. Bahkan ketika reuni 30 tahun angkatan 1984, SMA Negeri 2 Ambon, Rusdin Tompo menyumbang puluhan buku yang ditulisnya untuk almamaternya tersebut.
Kesadaran mendonasikan buku ini sudah tumbuh sejak dia mendirikan Lembaga Investigasi Studi Advokasi Media dan Anak (LISaN). Meski, saat itu, dia belum seproduktif sekarang menulis buku.
Baca Juga : Harun Al Rasyid, Buku, dan Makassar Kota Layak Anak
Kala itu, lembaga yang didirikannya itu menerbitkan Majalah Galang yang mendapat support dari Plan Indonesia sebagai mitranya. Majalah ini, rutin dibagikan ke beberapa tempat, salah satunya Starbook Cafe, yang letaknya di seberang jalan Mal Panakkukang (MP). Kafe di teras rumah yang menawarkan internet gratis ini, kini sudah tidak ada berganti dengan distro.
Bagi Rusdin Tompo, buku-buku itu mesti mengarungi nasibnya sendiri, menemui pembaca, tak peduli dia berada di perpustakaan, kafe atau ruang keluarga. Karena itulah cara dia berbagi, berdonasi, sebagai cara menggairahkan kegemaran membaca. (*)