RAKYATKU.COM, JAKARTA - Perempuan memiliki peranan penting di berbagai lini kehidupan, tidak terkecuali di dunia kerja. Pentingnya peranan perempuan di dunia kerja, khususnya di Kalla, disampaikan Disa Novianty selaku People & Process Director Kalla pada Ideafest 2022 yang diselenggarakan di JCC, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).
Menjadi narasumber pada sesi Women On Top: Empowered at Work and at Home bersama Kalis Mardiasih (Feminist Author and Gender Facilitator) dan Puty Puar (Illustrator, Content Creator, Book Author), Disa bercerita tentang bagaimana Kalla memberi ruang yang optimal bagi para perempuan untuk berkarya.
Disa memaparkan pentingnya perempuan memiliki kesempatan untuk membuat pilihan atas dirinya. "Banyak sekali pekerja wanita, working mom, adalah kelompok yang paling rentan terhadap stres karena biasanya multi tasking. Mengejar karier di kantor, di saat yang sama , domestic work di rumah masih menjadi tanggung jawab mereka. Karena itu di Kalla kami selalu mengadakan kegiatan untuk empowering sesama perempuan, untuk membuat mereka lebih kuat mental dan produktif dalam bekerja," beber Disa.
Baca Juga : Tindak Lanjut MoU, KALLA dan Pemkot Makassar Bahas Konsep Desain Revitalisasi Taman Hasanuddin
Beberapa program yang menyasar pentingnya work life balanced serta meningkatkan kapasitas perempuan dalam berkarya bagi perusahaan telah secara rutin dijalankan di Kalla, antara lain wellbeing program episode pertama dalam bentuk talkshow secara hybrid bersama expert yang mengangkat tema Working Mom Harus Strong digelar pada 27 Juli 2022 lalu.
Kemudian, Wellbeing Program episode kedua yang mengangkat Moms, Learn! Parenting as Child Grows digelar pada 3 Oktober 2022 lalu.
Saat ini, 20 persen dari karyawan Kalla yang berjumlah 4.000 adalah perempuan. Namun, pada level manajerial ke atas lebih dari 35 persen telah diisi oleh perempuan dan jumlah ini meningkat dari tahun ke tahun.
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
"Memilih untuk berkarier tinggi atau tidak, adalah sepenuhnya hak semua orang, tapi yang jadi masalah adalah jika karier mereka dihambat karena mereka perempuan. Yang paling penting setiap pilihan, betul-betul karena kehendak sendiri bukan karena pihak luar. Kita mendorong gender equality karena kita sadar potensi semua manusia itu sama, kompetensi yang mereka miliki juga sama. Tetapi bedanya, ada beberapa pekerjaan yang membutuhkan fisik yang jauh lebih kuat, misalnya konstruksi yang didominasi oleh laki-laki. Fakta seperti itu memang ada," bebernya.