Sabtu, 19 November 2022 17:42
Editor : Redaksi

GOWA -- Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni bersama Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Risma Harini dan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman meninjau langsung titik longsor di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Sabtu (19/11).

 

Abd Rauf mengatakan, kedatangan Mensos Tri Risma untuk melihat langsung kondisi titik longsor di Kecamatan Parangloe yang menelan korban jiwa.

“Hari ini saya mendampingi Ibu Mensos meninjau longsor sekaligus memberikan bantuan dan santunan kepada keluarga korban. Sejauh ini ada korban tujuh orang, dan satunya belum ditemukan,” kata Wabup Gowa ini.

Baca Juga : Adnan Dapat Izin Pj Gubernur untuk Cuti Kampanye di Pilkada Gowa

Dirinya juga menyampaikan terimakasih kepada Mensos RI atas kedatangannya ke Kabupaten Gowa dan melihat langsung titik longsor. Kedatangannya menyapa keluarga korban yang sekaligus memberikan bantuan tentunya akan memberikan semangat bagi para korban.

 

“Tadi Ibu Menteri Sosial juga memberikan santunan kepada ahli waris korban longsor sebanyak lima orang warga Gowa dan dua orang warga Sinjai. Kemudian paket sembako, paket permainan anak dan logistik lainnya,” ungkapnya.

Kr Kio sapaan Wakil Bupati Gowa menyebutkan, Mensos RI meminta Pemerintah Kabupaten Gowa bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk segera melakukan penanganan agar tidak terjadi longsor susulan.

Baca Juga : Bupati Gowa Ajak Pemuda Sambut Bonus Demografi

“Ibu Mensos meminta kepada saya bersama Pak Gubernur Sulsel untuk membendung aliran sungai yang ada di atas bukit. Supaya tidak langsung turun dengan cara tradisional dari bambu agar bisa menahan air agar tidak meluap turun sehingga tidak terjadi longsor,” tambahnya.

Sementara itu, Mensos RI, Tri Risma Harini mengatakan, lokasi longsor ini memang harus dilakukan penanganan dengan mengendalikan aliran air dari atas bukit.

“Jalan satu-satunya yaitu airnya kita tahan, apalagi kata bapak wabup tadi kalau di atas bukit tersebut ada sungai. Jadi sungai inilah yang kita perdalam untuk menahan laju air karena kalau air itu tumpah ke bawah ini semakin kencang,” ujarnya.

Baca Juga : Inovasi UMKM DWP Gowa Jadi Lokus Studi Tiru Kota Baubau

Salah satunya kata mantan Walikota Surabaya ini adalah dengan cara membendung aliran air menggunakan bambu. Menurutnya, cara ini cukup efektif dan tidak membutuhkan anggaran besar.

"Ada cara yang tradisional dan tidak membutuh modal yang tidak besar dan ini pernah dilakukan oleh para nenek moyang terdahulu. Jadi kalau kita lakukan dengan kearifan lokal saya pikir lebih baik dari pada kita buat proyek-proyek yg menghabiskan uang banyak,” jelasnya.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengaku akan menindaklanjuti usulan Mensos RI. Pemerintah Provinsi Sulsel akan mengawal terus penanganan longsor di Kecamatan Parangloe ini, termasuk pencarian korban yang hingga saat ini masih ada yang belum ditemukan.

Baca Juga : Bupati Gowa Sebut Pendidikan Kunci Peningkatan SDM Unggul

“Pokoknya kami akan mengawal sampai selesai dan untuk korban yang belum ditemukan kita tetap akan melakukan pencarian. Selain itu kami akan menindaklanjuti usulan Ibu Mensos terkait penanganan yang akan dilakukan agar air tidak deras kebawah,” tandasnya.

Sebelum menerima kunjungan Menteri Sosial RI dan Gubernur Sulsel, Wakil Bupati Gowa memimpin Apel Siaga Bencana di Posko Bencana Longsor Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe.

Adapun bantuan yang diserahkan antara lain, santunan kepada ahli waris korban longsor sebanyak 7 orang masing-masing senilai Rp 15 juta. Paket sembako, paket permainan anak dan paket logistik senilai Rp123.155.150,-.

Baca Juga : Pejabat Administrator dan Pengawas Pemkab Gowa Didorong Makin Tingkatkan Kinerja

Makanan siap saji A2022 400 paket, makanan anak 2022 80 Paket, kasur 50 lembar, matras 50 lembar, tenda gulung 20 lembar, sandang dewasa 100 paket, sandang bayi 50 paket, pampers bayi 30 paket, selimut 50 lembar, pembalut wanita 50 paket, family kit A 2022 30 paket dan kids ware A2022 30 paket.

BERITA TERKAIT