Senin, 18 Juli 2022 18:56
Editor : Redaksi

MAKASSAR – Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani membuka kegiatan strategi koordinasi lintas sektor pencegahan dan penanganan korban kekerasan serta tindak pidana perdagangan orang (TPPO), pada Senin (18/07/2022).

 

Kepala DP3AP2KB Luwu Utara Andi Zulkarnain dalam laporannya menyampaikan, melalui pertemuan ini dapat meningkatkan jejaring lintas sektor dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Luwu Utara.

Sementara itu Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyampaikan, penyelenggaraaan perlindungan perempuan dan anak korban kekerasaan dilaksanakan berdasarkan atas penghormatan hak asasi manusiaan karena perempuan dan anak berhak mendapatkan hak asasinya sebagai manusia.

Baca Juga : BPBD Luwu Utara Pastikan Tak Ada Desa Belum Tersentuh Bantuan

Bupati perempuan pertama di sulawesi Selatan ini juga menyampaikan, pemangku kepentingan perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan dilakukan oleh pemerintah, lembaga/organisasi, lembaga pendidikan, tokoh agama dan masyarakat, semua mengambil porsi yang proposional.

 

“Yang perlu kita lakukan dalam penanganan lintas sektor adalah penguatan fungsi koordinasi dengan jejaring sesuai kebutuhan korban, assesment, pendampingan dan mediasi korban serta memberikan pelayanan secara terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan dalam rangka pemenuhan hak korban atas kebenaran, keadilan, pemulihan dan perlindungan,” jelasnya.

Tidak hanya itu Bupati Indah juga menyampikan upaya yang perlu dilakukan adalah melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, melakukan penyebaran informasi melalui sosial media, mengembangkan mekanisme pelayanan terpadu dan sistem rujukan, membentuk perlindungan anak terpadu berbasis masyrakat ( PATBM) dan pengembangan Layanan PUSPAGA sampai ketingkat desa/kelurahan.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Diundang Terima Penghargaan dari Kementerian ATR/BPN

“Kalau perempuan dan anak terjaga insya Allah luwu utara akan terjaga dan Indonesia juga terjaga. Kita berharap dari waktu ke waktu angkanya dapat kita tekan, kasusnya juga dapat kita tekan, tetapi kualitas layanannya dapat kita tingkatkan,” tutupnya.