LUWU UTARA — 13 Juli 2022, tepat dua tahun terjadinya musibah banjir bandang yang menelan korban jiwa dan juga mengakibatkan kerugian materil masyarakat. Memperingati kejadian tersebut masyarakat Desa Radda dan Meli menggelar zikir dan doa bersama yang dipusatkan di Liku Bala, Desa Meli, Kecamatan Baebunta, pada Rabu (13/7/2022).
Tidak hanya masyarakat, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani tampak hadir pada kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, sebelum memulai zikir dan doa bersama, IDP sapaan akrab Bupati Luwu Utara menyampaikan bahwa pada dasarnya kita tidak boleh melupakan sejarah.
Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera
“Peristiwa apapaun yang terjadi dalam kehidupan kita tentu saja jarang untuk segera kita lupakan, mari menjadikan hal tersebut sebagai pembelajaran. Termasuk kejadian banjir bandang yang terjadi beberapa tahun lalu, hal ini mendorong kita dan mengingatkan betapa pentingnya upaya mitigasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa potensi bencananya sangat besar,” ungkap IDP yang juga merupakan Ketua DPD II Partai Golkar Luwu Utara.
Untuk itu, dia mendorong segenap pihak khususnya pemerintah desa bersama masyarakat agar mendukung program pembentukan Desa Tanggap Bencana maupun Kampung Siaga Bencana.
“Penting untuk selalu aktif mengedukasi, membentuk desa tanggap bencana. Sebab yang paling pertama dan paling mungkin untuk menyelamatkan diri kita saat terjadi bencana adalah diri sendiri. Bencana pada dasarnya tidak bisa kita cegah, tapi risikonya bisa kita minimalkan dengan membangun kesiapsiagaan dimulai dari kelompok/komunitas masyarakat di desa,” jelasnya.
Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan
Indah juga mengapresiasi kepada seluruh elemen yang terus membantu hingga masa recovery pasca bencana, termasuk Yayasan Cakra Abipraya yang tetap hadir bahkan menjadi prakarsa pada kegiatan hari ini.
“Mari menjadikan kegiatan zikir dan doa bersama yang kita lakukan hari sebagai spirit bangkitnya kehidupan kita bukan untuk terkungkung dalam kesedihan, tapi untuk menguatkan satu sama lain,” ucapnya
“Tidak kalah pentingnya, mari kita doakan keluarga kita yang terdampak, termasuk 38 orang yang meninggal dunia dan 8 orang yang tercatat belum ditemukan hingga saat ini agar husnul khatimah” tutupnya.