Senin, 17 Oktober 2022 15:58
Talk show nasional peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia (HCTS) 2022 di Hotel Westin, Jakarta, Senin (17/10/2022).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, BARRU - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Barru, Hasnah Syam, didaulat menjadi pembicara dalam talk show nasional peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia (HCTS) 2022.

 

Talk show ini diselenggarakan di Hotel Westin, Jakarta, Senin (17/10/2022). Ini membuat nama Barru makin berkibar di kancah nasional sebab hanya ada beberapa kota/kabupaten berprestasi dengan inovasinya yang hadir.

Dalam Peringatan HCTS dengan tema Bersatu untuk Tangan Bersih dan Sehat ini, Hasnah Syam bersama narasumber lainnya di antaranya Niken Ichtiaty Nur Aziz (Ketua PKK Magelang), Priska Paramita Adnan (Ketua PKK Gowa), dan Sonya Fatmala (Ketua PKK Bandung Barat).

Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah

Hasnah yang juga anggota Komisi IX DPR RI Fraksi NasDem ketika diberi kesempatan berbicara memaparkan bahwa kegiatan cuci tangan erat kaitannya dengan pengentasan stunting.

 

Baginya, stunting sebagai salah satu masalah bangsa. Dirinya menyebutnya sebagai bencana nasional agar semangatnya lebih besar dan mengundang keprihatinan semua pihak.

Semangat ini pula yang jadi pemantik dirinya untuk terus berbuat dan kemudian mulai berpikir strategi yang perlu dilakukan untuk menurunkan stunting di Barru.

Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili

Akhirnya, selaras dengan program nasional, yaitu menerapkan lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dan melihat masih banyak terjadinya diare pada balita, pihaknya berupaya bagaimana menyosialisasikan luas pentingnya upaya cuci tangan pakai sabun dalam keluarga. Termasuk pengadaan sarana prasarana
cuci tangan pakai sabun (CTPS) di tempat tempat umum, sekolah, sarana ibadah, dan perkantoran.

"Kami wajibkan semua sarana dimaksud memiliki tempat cuci tangan yang layak. Upaya lain yang dilakukan adalah sosialisasi dengan cara membuat video praktik cuci tangan yang benar oleh pengurus TP PKK kabupaten dan menyebarkannya di media sosial. Selain itu, kita juga bikin lomba cuci tangan," kata Hasnah.

Kata Hasnah, semua upaya ini dilakukan sejak akhir 2018, jauh sebelum adanya pandemi Covid-19. Sementara, pada 2020 gaung cuci tangan makin dikuatkan dengan karena pandemi. Diketahui, salah satu upaya pencegahannya dengan melakukan upaya cuci tangan pakai sabun sesering mungkin.

Baca Juga : Bupati Barru Dorong Kegiatan Berburu Babi Di Desa Lompo Tengah Jadi Atraksi Wisata Tahunan

"Sehingga saya bisa mengatakan bahwa di tengah musibah selalu ada hikmah. Di mana hikmah yang bisa dipetik dari Covid 19, salah satunya kesadaran masyarakat untuk senantiasa cuci tangan pakai sabun meningkatkan signifikan," tuturnya.

Lebih jauh Hasnah mengungkapkan, ada salah satu inovasi yang dikembangkan di Barru adalah membuat sarana cuci tangan pakai sabun secara mobile. Sarana ini bisa bergerak ke mana saja di tempat tempat terjadinya perkumpulan atau kerumunan orang.

Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi dengan sepeda dan sepeda motor, yang keliling tiap saat, selain menginformasikan pentingnya cuci tangan juga menyiapkan sarana cuci tangan mobile di desa desa, kampung-kampung, dan yang utama pada acara acara kemasyarakatan.

Baca Juga : Dinas Pertanian Barru Bersama Petani: Mengatasi Tantangan El Nino dengan Varietas Pendek

"Misalnya, ada pernikahan, akikah, dan lain lain, kami bantu dengan adanya CTPS mobile ini. Sehingga tidak ada alasan masyarakat tidak cuci tangan karena di CTPS mobile ini lengkap dengan tangki air bersih dan sabun tentunya," ungkapnya.

Hasnah berharap dengan masifnya masyarakat membiasakan diri cuci tangan sehingga kasus stunting pun bisa ditekan.

"Berdasarkan data SSGI (survei status gizi Indonesia) tahun 2021 stunting di Kabupaten Barru turun menjadi 26,4 persen. Turun sebanyak 10,4 persen. Walaupun masih tetap lebih tinggi dari data rata nasional 24,4 persen, tetapi telah lebih rendah dari provinsi Sulsel 27,4 persen," ucapnya.

Penulis : Achmad Afandy