Selasa, 06 September 2022 20:57
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sejumlah warga dari Kecamatan Makassar dan sekitarnya mengikuti Program Pelatihan Parenting Islami yang diadakan oleh Yayasan Hadji Kalla bekerjasama dengan Rumah Zakat.

 

Kegiatan ini berlangsung di Aula Serbaguna, Kompleks Asrama Cacat Wirajaya, Kota Makassar selama dua hari, 5-6 September 2022.

Program ini adalah salah satu bagian dari program Bidang Educare tahun 2022 dalam rangka partisipasi untuk menekan angka kasus kekerasan terhadap anak di Kota Makassar yang meningkat pada rentang waktu lima tahun.

Baca Juga : Perkuat Komitmen Capai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Yayasan Hadji Kalla Jadi Tuan Rumah Peluncurkan PFI Chapter Makassar

Hal ini tentu dapat memicu kerusakan psikis dan berpengaruh pada tingkat kenakalan pada anak yang salah satunya dikarenakan orang tua yang tidak memahami konsep pengasuhan yang baik. Atas dasar tersebutlah, Yayasan Hadji Kalla menjalankan program ini.

 

Bekerjasama dengan Rumah Zakat, Yayasan Hadji Kalla mendatangkan seorang pemateri yang merupakan mentor, trainer nasional, dan juga praktisi parenting Islami, yang saat ini Direktur Utama Indonesia Juara Foundation, Muhammad Sobirin atau yang akrab disapa Kang Sob.

Menurut Ria Supratman, Officer Program Ecucare menjelaskan bahwa anak adalah sesuatu yang paling berharga bagi orang tua.

Baca Juga : Yayasan Hadji Kalla Berikan Bantuan Perangkat Sound System Untuk Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Makassar, Turut Dihadiri Jusuf Kalla

“Mereka memberikan manfaat jika benar dalam mendidik. Demikian pula sebaliknya. Karena anak yang sholeh atau sholeha itu nantinya akan menjadi aset orang tua,” ungkapnya.

Setelah acara dibuka dengan ice breaking ala Kang Sob, Ia membuka sesi pelatihan dengan sebuah video yang menunjukkan berbagai perilaku anak yang banyak ditiru dari orang tuanya.

Kang Sob memaparkan tiga prinsip pola pengasuhan, yakni pertama yakin, kedua memantaskan diri, dan yang ketiga adalah siap menerima hasil.

Baca Juga : Yayasan Hadji Kalla Dapatkan Penghargaan Brand Terpopuler Kategori Lembaga Filantropi di Tahun 2024

“Kesimpulannya adalah, anak meniru tingkah laku orang tuanya. Bagaimana kelakuan ayah ibunya, demikian juga anak-anaknya. Sebab buah hati adalah sang peniru ulung. Anak mengimitasi orang tuanya. Hati-hati bertingkah laku di depan anak. Yang dilihat lebih berpengaruh dari yang didengar. Pendidikan adalah keteladanan. Bagaimana menyuruh anak agar mau mendirikan shalat, misalnya. Bukan hanya memerintah tetapi mengajak. Mendidik anak bukanlah tanggung jawab guru semata. Justru pendidikan anak dimulai dari orang tuanya, dari rumah. Al ummu madrasatul ula, Ibu adalah sekolah pertama. Sebab orang tua tidak mampu meng-handle keseluruhan proses pendidikan anaknya, maka orang tua menitipkannya ke sekolah,” jelasnya.

“Jadikanlah rumah seperti sekolah. Ada kurikulum, terdapat tempat belajar, ruang beristirahat, ada juga mushala. Tiap anggota keluarga siap untuk belajar. Maka menjadi keluarga pembelajar. Asas utama pengasuhan yang baik adalah - masuklah kita ke dunia mereka, bawalah mereka ke dunia kita, dan hantarkan dunia kita ke dunia mereka,” sambungnya.

Apriani Ramli, salah seorang Ibu peserta pelatihan mengungkapkan rasa bahagianya bisa belajar banyak tentang pola pengasuhan yang dibawakan oleh Kang Sob.

Baca Juga : Kalla Institute dan Konjen Amerika Serikat Teken MoU Hadirkan American Corner

“Senang rasanya bisa ikut pelatihan ini, bisa belajar ilmu baru bagaimana mengasuh anak dengan baik. Terima kasih Yayasan Hadji Kalla karena telah menghadirkan program pelatihan ini untuk kami,” ujarnya.