RAKYATKU.COM,MAKASSAR-- Berdasarkan hasil penelitian BNN RI tahun 2021 bersama BRIN dan BPS diketahui bahwa terjadi peningkatan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba dari 1,8 persen pada tahun 2019 menjadi 1,95 persen pada tahun 2021.
Peningkatan masyarakat terpapar narkoba menurut survei tersebut, terutama terjadi di daerah pedesaan pada rentang usia 15-24 tahun dan 50-60 tahun.
Kepala BNN RI, Komjen Pol.Dr Petrus R. Golise mengatakan BNN melakukan pendekatan soft power, dengan melakukan beberapa langkah strategis guna mengatasi permasalahan tersebut, melalui pendekatan, pencegahan dengan memperkuat ketahanan desa terhadap ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba melalui pencanangan Desa atau Kelurahan Tangguh Bersinar di Sulawesi Selatan, Rabu (31/8).
Pada kesempatan yang sama tersebut BNN juga meluncurkan gerakan menantu Bersinar, lorong wisata Bersinar, dan program konseling pra nikah untuk mengedukasi calon pengantin tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
"Program cari menantu bersinar ini adalah yang pertama di lakukan di Sulsel, seiring sejalan dengan program Walikota Makassar lorong wisata bersinar, dimana sosialisasi tentang bahaya narkoba dilakukan mulai dari lorong-lorong dan menjadi syarat untuk menikah bagi calon, harus bebas narkoba," terangnya.
Berbagai program tersebut merupakan hasil kerja sama antara BNN, khususnya BNN Provinsi Sulawesi Selatan dengan Pemerintah Daerah yaitu Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Kota Makassar, Polda Sulawesi Selatan, Kodam XIV Hasanuddin dan para pemangku kepentingan lainnya di wilayah ini.
"Kerja sama ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narotika (P4GN) yang mana seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah diminta turut berkontribusi dalam upaya P4GN tersebut," ungkapnya.
Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Andi Muhammad, juga menegaskan bahwa dia dan seluruh jajarannya siap berperang melawan narkoba, karena narkoba adalah masalah besar, menyangkut masa depan bangsa dan generasi kita selanjutnya, jika tidak diperangi kita akan kehilangan generasi kita.
Lebih lanjut, Andi Muhammad juga memberikan apresiasi kepada kepala BNN RI dan mendukung program P4GN, bersama Babinsa, Babinkamtibnas, kepala desa dan masyarakat akan turun langsung mensosialisasikan program ini.
" Mari dukung program BNN pusat, kita harus bersatu padu perangi narkoba, Sulsel darurat Narkoba, mari semua pihak bersinergi melawan narkoba."ungkapnya dengan penuh semangat.
Terakhir, Kapolda Sulsel Irjen Nana Sudjana mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepada Kepala BNN RI atas gagasan-gagasan terkait pencegahan dan pemberantasan narkoba, hal ini akan memberikan semangat baru kepada POLRI, TNI, Forkopimda dan lapisan masyarakat terkait peredaran gelap narkoba di sulsel yang cukup masive.
Bisa dikatakan saat ini Sulsel darurat narkoba, karena melihat data kasus yang terungkap atas tindak penyalahgunaan narkoba di tahun 2021 tercatat ada 1992 kasus yang diungkap, sedangkan di tahun 2022 ada 1400 kasus.
Angka ini masih cukup tinggi, dan langkah yang dilakukan oleh BNN RI dengan program-program P4GN bisa menjadi solusi, dengan bergerak bersama seluruh elemen masyarakat maka perubahan akan terjadi.
"Pengungkapan dan penindakan bukan solusi, tetapi bagaimana mencari solusi untuk mencegah dan melakukan penangulangan terhadap narkoba. Program pencanangan Sulawesi selatan Tangguh Bersinar (bersih narkoba), Desa Tangguh Bersinar, Lorong Bersinar, Mencari Menantu Bersinar ini yang menjadi solusi bagi masyarakat untuk membentengi diri." ungkap Mantan Kapolda Sultra.
Mari seluruh elemen masyarakat bergandeng tangan perangi narkoba, Polri bersama forkopimda, akan berupaya dan menggelorakan progran P4GN ini sampai ke desa-desa,tutupnya.