Jumat, 05 Agustus 2022 18:56
Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel membuat inovasi untuk mengembalikan keberadaan sumber daya ikan. Salah satunya melalui inovasi apartemen atau rumah untuk ikan.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan membuat inovasi untuk mengembalikan keberadaan sumber daya ikan di perairan selat Makassar yang semakin berkurang akibat rusaknya ekosisten dan terumbu karang.

 

Lewat inovasi berupa apartemen atau rumah untuk ikan, Pemprov Sulsel mengupayakan perbaikan kondisi ekosistem terumbu karang yang berdampak pada penghasilan para nelayan.

Sebab, layaknya manusia, ikan juga butuh tempat yang aman dan nyaman untuk ditinggali. Bedanya, apartemen yang dihuni manusia adalah bangunan tapak yang menjulang ke atas (pencakar langit) akibat makin sempitnya lahan.

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Dampingi Menteri AHY Serahkan 50 Sertifikat Hasil PTSL di Gowa

Sementara, apartemen ikan terbuat dari partisi berongga dan berbentuk kotak yang disusun bertingkat dan ditanam di bawah laut dengan kedalaman antara 10 - 20 meter. Tujuannya, menarik ikan datang dan kerasan tinggal.

 

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, M. Ilyas, mengatakan upaya rehabilitasi ekosistem dan pelestarian sumber daya ikan di perairan Sulsel, khususnya Selat Makassar, Laut Flores, dan Teluk Bone, sudah dimulai sejak 2018.

Untuk kepentingan itu, sebanyak 66 modul apartemen ikan akan ditenggelamkan ke dasar laut yang ada di tiga lokasi wilayah.

Baca Juga : Musda PHRI Sulsel, Pj Gubernur Bahtiar Bangun Peluang Perhotelan Lebih Maju

"Perlahan, tapi pasti. Para nelayan akan merasakan manfaat dan keberadaan apartemen ikan. Penghasilan mereka insyaallah akan meningkat,” kata Ilyas, Kamis (5/8/2022).

Harapannya, di apartemen ikan tersebut, berbagai jenis ikan yang jadi terget tangkapan nelayan dapat dijumpai, seperti kerapu, kakap, dan gurami.

“Pokoknya fotosistensis tetap bisa masuk. Selain itu, kondisi ombak dan gelombang serta kecerahan air juga menjadi pertimbangan,” ucap Ilyas.

Baca Juga : Atasi Pemanasan Global, Pj Gubernur Sulsel Ajak BEM Unismuh se-Indonesia Tanam Pohon Serentak

Apartemen ikan yang ditenggelamkan terdiri atas partisi berongga dan berbentuk kotak yang disusun bertingkat dan mempunyai ruang layaknya gedung apartemen. Makanya, disebut apartemen ikan atau rumah ikan.

Konstruksinya tersusun dari benda padat (plastik) yang ditumpuk untuk tempat telur, perlindungan asuhan, dan pembesaran anak ikan.

Fungsi apartemen ini untuk melindungi sejumlah jenis ikan dan bayi ikan. Dengan begitu, ikan karang senang dan menjadi kerasan tinggal di sana dan wilayah di sekitarnya. Jadi, keberadaan apartemen ini menjadi surga bagi ikan.

Baca Juga : Pengusaha Malaysia Investasi Rp1 Triliun di Sulsel

Kepala Cabang Dinas Kelautan Mamminasata, Sayyid Zainal Abidin, mengatakan apartemen ikan ini memang dibuat secara khusus, disebar di tiga lokasi, yakni Pulau Barrang Cadi dam Pulau Kodingareng (Makassar) serta dan Sanrobengi (Kabupaten Takalar).

Agar tidak bergeser, hilang, dan disapu ombak, apartemen diberi pemberat berupa empat buah beton kotak berukuran dan dua buah beton balok.