RAKYATKU.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah cacar monyet yang telah menjangkiti hampir 17.000 orang di 74 negara sebagai darurat kesehatan global.
"Saya telah memutuskan bahwa wabah cacar monyet global merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," kata Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari VOA Indonesia, Senin (25/7/2022).
Dia mengatakan komite ahli yang bertemu tidak dapat mencapai konsensus, jadi dialah yang memutuskan apakah wabah tersebut dapat memicu peringatan setinggi mungkin.
Baca Juga : WHO Akhiri Status Darurat Kesehatan Global Covid-19
"Penilaian WHO adalah bahwa risiko cacar monyet adalah moderat secara global dan di semua wilayah, kecuali di kawasan Eropa di mana kami menilai risikonya tinggi," tambahnya.
Cacar monyet telah menjangkiti lebih dari 16.800 orang di 74 negara, menurut penghitungan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS yang diterbitkan pada 22 Juli.
Lonjakan infeksi cacar monyet telah dilaporkan terjadi sejak awal Mei di luar negara-negara Afrika Barat dan Tengah di mana penyakit itu telah lama mewabah.
Baca Juga : WHO: Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Bisa Capai 20 Ribu Jiwa
Secara keseluruhan, 98 persen orang yang terinfeksi adalah laki-laki penyuka sesama jenis atau biseksual, dan sekitar sepertiganya diketahui telah mengunjungi tempat-tempat yang terkait dengan pesta seks atau sauna pada bulan sebelumnya.
Tedros sebelumnya menyatakan keprihatinannya tentang stigma dan kambing hitam tersebut yang dapat membuat wabah cacar monyet lebih sulit dilacak.
Pada 23 Juni, WHO mengadakan komite darurat para ahli untuk memutuskan apakah cacar monyet masuk dalam kategori Darurat Kesehatan Masyarakat Kepedulian Internasional (PHEIC), yaitu tingkat siaga tertinggi badan kesehatan PBB.
Baca Juga : WHO Meminta Tak Buru-Buru Anggap Pandemi Covid-19 Sudah Berakhir
Namun, mayoritas pakar memberi tahu Tedros bahwa situasinya, pada saat itu, belum memenuhi ambang batas yang telah ditentukan.
Sumber: VOA Indonesia