Jumat, 15 Juli 2022 16:13
Ketua TP PKK Kota Parepare, Erna Rasyid Taufan.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Ketua TP PKK Kota Parepare, Erna Rasyid Taufan, memberikan pandangan berbeda dalam hal pencegahan stunting. 

 

Istri Taufan Pawe, Wali Kota Parepare, yang dikenal aktif berkiprah di dunia dakwah ini memberikan pencerahan tentang jenis dan pencegahan stunting dalam perspektif Islam. 

Dalam rembuk stunting yang resmi ditutup oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare hari ini, Jumat, (15/7/2022) di Novotel Grand Shayla, Kota Makassar, Erna menyebutkan dua jenis stunting yang dimaksud adalah stunting jasad dan rohani. 

Baca Juga : Kinerja Baik Awasi Tata Ruang, Abdul Hayat Terima Penghargaan di HUT Sulsel

"Kalau selama ini Bapak/Ibu hanya mengenal stunting jasad atau fisik, saya justru menyebutnya dua. Jasad dan rohani. Keduanya saling terkait erat, tidak akan ada namanya manusia atau orang kalau keduanya tidak bersatu. Kalau pendek menjadi salah satu indikator kuat dalam menilai seorang anak terkena stunting, maka sikap rewel anak yang tidak jelas bisa menjadi salah satu indikator bahwa anak kita dalam masalah besar tentang rohaninya," ungkap srikandi yang dikenal vokal dan kukuh pada kebenaran ini. 

 

Ketua DPD II Partai Golkar Parepare ini menekankan bahwa pencegahan stunting hanya memperhatikan fisik semata, maka penyakit hati anak akan memengaruhi perkembangannya. 

"Dan ketika ini dibiarkan maka akan berlanjut sampai dewasa. Dewasa, tapi kerdil (stunting) jiwanya. Cepat baper, suka iri yang tidak jelas, suka menjatuhkan orang, tidak segan-segan main fitnah, dan lain-lain. Ini saya pikir stunting yang lebih berbahaya dibanding stunting pertama. Jadi, harusnya pemerintah pusat tidak boleh tutup mata dari ini," tegas Erna yang juga Ketua FKPPI Parepare ini.

Baca Juga : DPRD Kota Parepare Gelar Paripurna Penyerahan KUA PPAS TA 2025

"Jadi banyak orang dewasa, tapi keadaannya kekanak-kanakan (stunting rohani). Kerdil jiwanya sama dengan stunting rohani," detail pendakwah yang juga penulis buku ini.

Dalam perspektif atau pandangan Islam, lanjut Erna, pencegahan sangat ditekankan dalam Al-Qur'an.

"Pada surah An-Nisa' ayat sembilan misalnya. Allah berfirman, 'Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar'," lugas Erna. 

Baca Juga : Ribuan Peserta Ikuti Jalan Sehat Semarak HUT ke-355 Sulsel di Parepare

Oleh karena itu, lanjut Erna, untuk menghindari generasi yang lemah dan tidak sehat maka pencegahan stunting fisik dan rohani harus sejalan. 

Pandangan Erna ini dibenarkan oleh Prof. Djunaidi Dachlan, Tenaga Ahli TGUPP Sulsel yang membawakan materi Stunting serta Pentingnya Keterlibatan dan Peran Lintas Sektor pada kesempatan rembuk ini.

"Perspektif Ibu Wali (Erna) benar sekali dan bisa kita kategorikan dalam tahap perkembangan. Ketika kita berbicara stunting maka kita akan berbicara tentang pertumbuhan dan perkembangan. Pencerahan Bu Wali ini melengkapi upaya pertumbuhan dalam menekan kasus stunting. Dan ini yang paling sering dilakukan dan kebanyakan orang lupa pada perkembangannya," tandas Prof. Djunaidi Dachlan.