Kamis, 16 Juni 2022 17:02

Dompet Dhuafa Sulsel Siap Salurkan 500 Hewan Kurban ke 5000 Penerima Manfaat

Usman Pala
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dompet Dhuafa Sulsel  Siap Salurkan 500 Hewan Kurban ke 5000 Penerima Manfaat

Rencananya DD Sulsel akan menyalurkan 500 kurban pada tanggal 9 hingga 12 Juli 2022 mendatang tepat di Hari raya Iduladha dan Hari Tasyrik. 500 hewan kurban tersebut adalah kambing standar, kambing premium, dan sapi.

RAKYATKU.COM, GOWA — Menyambut datangnya Iduladha, Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan (DD Sulsel) siap menggelar program Tebar Hewan Kurban (THK) yang menjangkau 13 kabupaten di dua provinsi yakni Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) dengan 5000 penerima manfaat.

Rencananya DD Sulsel akan menyalurkan 500 kurban pada tanggal 9 hingga 12 Juli 2022 mendatang tepat di Hari raya Iduladha dan Hari Tasyrik. 500 hewan kurban tersebut adalah kambing standar, kambing premium, dan sapi.

Pimpinan Dompet Dhuafa Sulsel Rahmat mengatakan tahun Dompet Dhuafa mengusung tagline #KurbanJadiManfaat dengan membawa 3 nilai utama yaitu: karena kurban merupakan perintah yang disyariatkan oleh agama Islam sebagai bentuk kesetiaan kepada Allah.

Baca Juga : Dompet Dhuafa Sulsel Gelar Bedah Buku untuk Tingkatkan Literasi Sejarah di Kalangan Pemuda

THK memiliki nilai sosial, sebab THK mengajak masyarakat untuk ikut kebaikan ibadah kurban dan mendistribusikannya hingga ke pelosok daerah, Dompet Dhuafa melalui THK telah memberdayakan para petani dan peternak sehingga menjadi lebih sejahtera.

Pada program THK Dompet Dhuafa 2022 ini, Dompet Dhuafa mengajak kepada masyarakat untuk berpartisipasi kurban meski di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Masyarakat tidak perlu khawatir, sebab Dompet Dhuafa telah bekerjasama dengan mitra untuk melakukan Quality Control untuk kesehatan hewan dan memenuhi syariat islam untuk dikurbankan.

Baca Juga : LKC Dompet Dhuafa Sulsel Luncurkan Program Kampung Sehati untuk 200 Keluarga Terdampak Banjir di Luwu

Selain itu, Dompet Dhuafa juga taat kepada segala bentuk instruksi dan ketentuan pelaksanaan gurban oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Nilai lebih dari adanya program THK Dompet Dhuafa adalah pendistribusian daging yang menerapkan sistem eco-friendly yang mana daging kurban dibungkus dengan besek bambu, telo bag, daun pisang atau jati sebagaimana kearifan lokal setempat. Dengan begitu, ibadah kurban tak akan mencemari lingkungan, " jelas Rahmat dilokasi pemotongan hewan kurban, Jalan Macanda, Rabu (15/6/2022).

Sebagai informasi, sejak tahun 1994 Dompet Dhuafa telah menjadi lembaga zakat yang menaungi masyarakat dalam berkurban melalui program THK.

Baca Juga : LKC Dompet Dhuafa Sulsel Bersama Dinkes Kabupaten Pangkep Resmi Luncurkan Program "Bidan Untuk Negeri"

Hal ini dilakukan DD Sulsel sebagai bentuk upaya Untuk meningkatkan ketakwaan umat muslim dalam menyambut Idul Adha, menanamkan sikap untuk terus saling berbagi antar sesama, dan juga untuk menambah keberkahan pada harta yang dimiliki.

Rahmat juga menjelaskan ada beberapa kriteria lokasi penyebarannya yaitu daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) yang Mengalami defisit daging kurban, daerah muslim minoritas, daerah pasca bencana, serta beberapa daerah pelosok yang mengalami krisis pangan.

Pemilihan wilayah tersebut merupakan bentuk komitmen dari Dompet Dhuafa untuk memberikan manfaat daging kurban secara merata kepada para warga prasejahtera yang kesulitan menjangkau daging serta upaya untuk meminimalisir penumpukan daging kurban di perkotaan.

Baca Juga : Chiki Fawzi dan Daeng Uki Apresiasi Dompet Dhuafa Sulsel dalam Pemberdayaan Kopi di Desa Kahayya, Bulukumba

Sebagaimana juga menurut hasil riset dari Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) menunjukkan bahwa potensi gurban Indonesia tidak terdistribusi secara merata, hal ini mencerminkan kesenjangan pendapatan antar wilayah di Indonesia khususnya wilayah kota dan pelosok.

Pada tahun 2021, potensi kurban menjangkau 2,19 juta orang sebagai pekurban (Shohibul Ourban) dengan 414 ribu ekor sapi dan 1,26 juta ekor kambing. Dengan proyeksi tersebut menghasilkan 104,9 ribu ton daging kurban senilai 18,23 triliun rupiah.

Melihat dari angka tersebut, potensi yang dimiliki Indonesia dari sektor kurban bisa dibilang sangat signifikan. Jika dikelola dengan baik, kurban mampu menjadi kekuatan ekonomi yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan mustahik namun juga memberdayakan peternakan lokal.

Baca Juga : Hulu Trip Dompet Dhuafa Sulsel: Kenalkan Pemberdayaan Kopi di Desa Kahayya, Bulukumba

Inilah kemudian Dompet Dhuafa terapkan dalam program THK sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan.

Penulis : Lisa Emilda
#Dompet Dhuafa Sulsel #Tebar Hewan Kurban #Iduladha