Rabu, 01 Juni 2022 07:35
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Badan SAR Nasional Sulawesi Selatan (Basarnas Sulsel) memperbarui data jumlah penumpang Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi yang tenggelam di perairan Selat Makassar. Jumlah sementara penumpang dan anak buah kapal (ABK), yakni 50 orang.

 

"Bagaimana caranya (bertambah)? Itu dari kepala desa sendiri, melaporkan warganya yang belum kembali," kata Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi,
saat konferensi pers di atas Kapal Negara (KN) SAR Kamajaya, Pelabuhan Peti Kemas, Kota Makassar, Sulsel, Selasa (31/5/2022).

Awalnya Kepala Desa Pammas, Muhammad Basit, menyebut ada 51 orang warganya di Pulau Pamantauang ikut dalam kapal. Namun, belakangan setelah nama dicek kembali ada yang dobel.

Baca Juga : Kepala BNPP Lakukan Kuker di Kantor BNPP Sulsel

"Basarnas telah mengecek nama itu, ternyata ada satu nama yang dobel, yaitu Supriadi (nakhoda) sehingga kami prediksi bahwa jumlah 50 orang sementara," beber Djunaidi.

 

Jika dihitung data jumlah penumpang yang selamat sejauh ini sebanyak 31 orang, dari 50 orang tadi, maka jumlah korban yang masih dalam pencarian sebanyak 19 orang.

"Jadi yang kita cari sekarang sisa 19 orang, itu pengembangan data dari kepala desa, nakhoda, pemilik kapal. Sementara masih kita pantau bahwa masih ada keluarga yang belum tiba di pulau," katanya. Data sebelumnya, jumlah penumpang kapal sebanyak 42 orang penumpang termasuk nakhoda dan ABK kapal.

Baca Juga : Pemkab Luwu Utara Hibahkan Lahan 3.600 Meter Persegi untuk Basarnas

Sementara, Komandan Satuan Patroli (Dansatrol) TNI AL, Kolonel Laut (P) Anis Latif, mengatakan terkait tenggelamnya kapal KM Ladang Pertiwi, TNI AL mendukung penuh dengan siap membantu pencarian hingga evakuasi para korban.

"Kami menurunkan tidak hanya hanya dari Lantamal sendiri, tapi juga setelah melaporkan situasi yang ada. Pihak komando atas merespons dan menurunkan 4 KRI (kapal perang Republik Indonesia) dan 2 patmal (patroli dan pengawalan), 1 siaga, 1 operasi," tutur Kolonel Laut Anis.

Unsur KRI yang terlibat, yakni KRI Malahayati, Sultan Hasanuddin, Karimandau, dan Purarupa.

Baca Juga : Gelar Media Gathering Basarnas Sulsel Kenalkan Kepala Kantor Baru

Upaya pencarian korban hilang telah diperluas mulai 50-60 nautical mile (NM) dari daerah ditemukannya kapal tenggelam, termasuk mengerahkan patroli marinir untuk melaksanakan patroli di area sektor pencarian. (*)

Sumber: Antara