Minggu, 29 Mei 2022 14:30
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, -- Proyek pembangunan rel Kereta Api yang di targetkan rampung tahun ini sudah pada tahap persiapan pengoperasian.

 

Sebagai salah satu pengembang proyek pembangunan jalur Kereta Api, PT Bumi Karsa terus berupaya mendorong percepatan pengerjaan proyek KA Makassar-Parepare, agar dapat segera beroperasi sesuai dengan target.

Sehubungan dengan itu, Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, melakukan kunjungan untuk meninjau progres pembangunan jalur kereta Api Makassar-Parepare pada emplasemen Garongkong di Kabupaten Barru dengan area konsolidasi.

Baca Juga : Tombolo Energy Terangi Jalan Desa, Bantu Instalasi Listrik hingga Pemeliharaan

Menhub didampingi oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, bersama Bupati Kabupaten Barru, Suardi Saleh, serta seluruh pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan jalur Kereta Api termasuk pihak PT Bumi Karsa, Sabtu (28/5/2022).

 

Dalam kunjungannya, Menteri Perhubungan menyampaikan, rasa gembiranya setelah 2 tahun tidak berkunjung ternyata perkembangan dari pembangunan sangat signifikan.

Menhub memang merencanakan pada bulan Oktober 2022 akan mulai beroperasi kegiatan perkeretaapian yang ada di Sulawesi Selatan, baik itu untuk pengangkutan penumpang maupun angkutan barang.

Baca Juga : Usia 55 Tahun, Bumi Karsa Jaga Komitmen Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

"Saya menyampaikan satu amanah dari presiden kepada kami, harus di jalankan dengan baik dan alhamdulillah kerjasama antara pemerintah pusat, daerah, dan juga stakeholder, dari kereta api khususnya BUMN sangat baik," ujarnya.

Oleh karenanya ia bersepakat dengan Gubernur Sulsel dan juga stakeholder, bukan hanya untuk angkutan penumpang sehari-hari tetapi untuk angkutan penumpang pariwisata.

"Oleh karena itu, saya mengajak stakeholder Pak Gubernur maupun Bupati untuk bersatu. Sehingga sulsel memiliki warna lain, tidak hanya dikenal dengan kuliner, dan sebagainya. Tetapi ada pandangan lain yang dikombinasikan, seperti halnya gunung, sawah, dan laut. Insya Allah melalui itu semua okupansi naik,” ungkapnya.

Baca Juga : Tingkatkan Kompetensi Tenaga Surveyor, Bumi Karsa Laksanakan Pelatihan Real Time Kinematic

Kemudian kata Menhub untuk pengangkutan barang dilihat ada stockyard yang sangat luas. Daerah ini pasti berpotensi untuk dijadikan industri yang tidak hanya mengandalkan sumber daya alam.

"Diharapkan kereta untuk angkutan barang dapat memberikan nilai ekonomis dan nilai sosial bagi Sulsel. Disini sudah ada pengelola swasta, undanglah para swasta. Merek berasal dari suatu proses, artinya tidak semua proyek ini menggunakan APBN. Selanjutnya Pak Gubernur dan Bupati untuk mengajak swasta- swasta lain untuk masuk dalam ini. Apabila nanti totalitas daripada masyarakat swasta masuk disini, pasti ini menjadi sautu hal yang baik untuk menumbuhkan perekonomian yang ada di Sulawesi selatan,” tambahnya.

Disisi lain, Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT Bumi Karsa, Fajaruddin, yang turut hadir dalam kunjungan Menteri Perhubungan, mengungkapkan, PT Bumi Karsa akan terus berupaya merampungkan proses pengerjaan kereta api dengan hasil kualitas yang patut dibanggakan untuk mendukung pergerakan orang, kunjungan wisata, maupun mobilitas barang dan jasa.

Baca Juga : Bumi Karsa Sukses Selesaikan Proyek Pembangunan Rumah Sakit Regional La Mappapenning Bone Sesuai Target

"Kami berharap hadirnya kereta api dapat menjadi alternatif untuk mengurangi beban di jalan raya dan waktu perjalanan lebih cepat serta tentunya biaya tranportasi yang lebih murah,” tuturnya.

Jalur tersebut akan menghubungkan pelabuhan-pelabuhan utama di Makassar seperti Pelabuhan Garongkong dan Makassar New Port (MNP), karena fungsinya untuk mendukung badan usaha dalam terkait dengan pergerakan barang dan angkutan penumpang.

Selain itu, konektivitas jalur kereta api akan menarik calon investor ke Sulawesi Selatan sebagai kawasan bisnis yang prospektif.