Kamis, 26 Mei 2022 17:17
Salvador Ramos
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, -- Ibu dari penembak maut di  sekolah dasar (SD) di Texas, Amerika Serikat (AS)  yang menewaskan 19 anak dan 2 guru mengklaim bahwa anaknya bukan orang yang kejam.

 

Adriana Reyes mengatakan dia terkejut Salvador Ramos melepaskan tembakan dalam pembunuhan mengerikan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde Selasa (24/5/2022).

"Putra saya bukan orang yang kejam. Saya terkejut dengan apa yang dia lakukan," kata Adriana Reyes dilansir dari Daily Mail, Kamis (26/5/2022).

Baca Juga : Beijing Akan Lakukan Tindakan Balasan Terhadap Sanksi AS atas Rusia

Dia mengakui putranya adalah penyendiri yang menjaga dirinya sendiri dan tidak punya banyak teman.

 

"Saya memiliki hubungan yang baik dengannya. Dia menjaga dirinya sendiri, dia tidak punya banyak teman," ucapnya.

Dia juga mengatakan terakhir kali dia berbicara dengannya adalah Senin lalu, pada hari ulang tahunnya.

Baca Juga : Putin Tangguhkan Partisipasi Rusia Dalam Perjanjian Pelucutan Senjata Nuklir dengan Amerika Serikat

"Saya punya kartu dan boneka binatang Snoopy untuk diberikan kepadanya," ujarnya.

Adriana pun mendoakan keluarga dan anak-anak yang menjadi korban penembakan anaknya.

"Saya berdoa untuk keluarga-keluarga itu. Saya berdoa untuk semua anak-anak yang tidak bersalah itu," ucapnya.

Baca Juga : Disebut sebagai Serangan Kejam, Penembakan di Mal Kopenhagen Tewaskan Tiga Orang

Rolando Reyes kakek dari Salvador Ramos juga mengklaim cucunya adalah seorang remaja pendiam yang menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian di kamarnya.

"Dia sangat pendiam, dia tidak banyak bicara. Dia tidak tinggal bersama ibunya karena mereka memiliki 'masalah'," ucapnya.

Kakeknya juga mengungkapkan bahwa kadang-kadang dia membawanya pergi bekerja dengannya.

Baca Juga : Penembakan Maut di Rumah Sakit Kampus AS, Empat Tewas Termasuk Pelaku

"Kadang-kadang saya akan membawanya untuk bekerja dengan saya. Tidak sepanjang waktu, tapi terkadang. Tahun lalu dia tidak pergi ke sekolah. Dia tidak lulus. Anda akan mencoba untuk memberitahunya tetapi anak-anak saat ini mereka pikir mereka tahu segalanya," ujarnya