Kamis, 26 Mei 2022 10:52
Murid dievakuasi ke sebuah lokasi aman, pascainsiden penembakan di Robb Elementary School, Texas, Amerika Serikat (AS), Selasa (24/5/2022) waktu setempat. (Foto: Reuters)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, TEXAS - Sebanyak 19 anak dan 2 guru tewas dalam penembakan di sekolah dasar (SD) di Texas, Amerika Serikat (AS), Selasa (24/5/2022) waktu setempat. Mereka dikurung di ruang kelas oleh penembak.

 

Siswa sekolah dan guru itu meninggal di Robb Elementary School di Kota Uvalde. Salvador Ramos, remaja 18 tahun yang jadi pelaku penembakan tewas dibunuh aparat setempat.

Penembak itu pertama menembak neneknya, menabrak kendaraan di dekat sekolah, kemudian masuk ke ruang kelas, menutup pintu, lalu melepaskan tembakan ke arah para murid dan guru.

Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina 

Petugas keamanan mendapatkan telepon terkait kendaraan yang ditabrak dan ada orang yang memegang senjata menuju sekolah.

 

"Para petugas yang segera datang mendengar bunyi tembakan dari arah ruang kelas dan mencoba masuk namun mereka ditembaki oleh pelaku. Sebagian dari mereka tertembak," kata juru bicara Departemen Keamanan Publik, Texas, Chris Olivarez, kepada NBC.

Ia lalu menceritakan momen mengerikan itu. "Mereka mulai memecah kaca jendela dan mencoba mengungsikan anak-anak dan guru," kata Chris Olivarez.

Baca Juga : Penembakan Massal Terjadi di Berbagai Kota AS, Lebih dari 12 Orang Tewas

"Ketika itu, penembak mencoba masuk ke ruang kelas, mengurung diri di kelas itu, dan mulai menembaki sejumlah anak dan guru, tanpa peduli sama sekali."

Kepala Polisi Distrik Uvalde, Pete Arredondo, mengatakan penembakan dimulai pada pukul 11.32 waktu setempat. Para penyelidik yakin penyerang bertindak sendiri dalam melakukan kejahatan yang keji ini.

Distrik Uvalde, yang dihuni 16.000 jiwa, terletak sekitar 136 kilometer sebelah barat Kota San Antonio. Para siswa dilaporkan telah dievakuasi dari sekolah. Ada sekitar 500 murid di sekolah itu. (*)

Baca Juga : Kremlin Tuduh AS Terlibat dalam Dugaan Upaya Pembunuhan Putin

Sumber: BBC Indonesia