Kamis, 19 Mei 2022 20:06
Editor : Redaksi

LUWU UTARA -- Pemkab Luwu Utara terus berupaya menekan kasus stunting. Data menunjukkan, jumlah kasus stunting dalam dua tahun terakhir di Luwu Utara terus mengalami penurunan.

 

"Angka prevalensi stunting Kabupaten Luwu Utara per Desember 2021 sebesar 12,70 persen (data aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) sedangkan angka prevalensi tahun 2020 di Luwu Utara 19,65 persen," ucap Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib
Mansur saat persentase Konvergensi Lintas Sektor/Lintas Program dalam Upaya Percepatan Perbaikan gizi Masyarakat (Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting) Provinsi Sulsel Hotel Claro Makassar, pada Kamis, (19/5/2022).

Disebutkan, angka hasil studi SSGI pada tahun 2021 di Kabupaten Luwu Utara tercatat 19,05 persen. "Di Sulsel, Kabupaten Luwu Utara peringkat kedua terendah," lanjut Suaib.

Baca Juga : Hadiri Peringatan Harganas, Sekda Sulsel Jufri Rahman Ajak Kolaborasi Atasi Stunting

Ia pun lalu memaparkan, ada delapan aksi penilaian kinerja aksi konvegersi stunting tahun 2021. Yakni analisis situasi, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting, penyusunan peraturan Bupati terkait peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting dan revieu kinerja tahunan.

 

Acara ini turut menghadirkan sejumlah narasumber. Antara lain Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, perwakilan dari Kementerian Kesehatan Dahlan Chaeron, para ketua organisasi wanita Forkompimda Sulsel, Kepala OPD/Badan Lingkup Sulsel dan Kab/Kota se Sulsel.

"Terima kasih kepada seluruh atas capaian dari tahun ke tahun yang semakin baik dalam penurunan angka stunting," kata Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman kepada undangan yang hadir.

Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera

Dikatakan, pekerjaan memberantas kasus stunting tidak ada habisnya karena sebagai investasi SDM. "Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 Survei Tahunan oleh Balitbangkes, stunting di Sulsel 27,4 persen. Jadi dari seluruh anak bayi, ada sekitar 2-3 yang stunting," paparnya.

Permasalahan yang ada di lapangan, lanjut dia, adalah makanan asupan yang dikonsumsi tidak bergizi. Untuk itu, Sudirman berharap kerjasama dari berbagai pihak untuk ikut serta dalam penurunan angka stunting.