Senin, 16 Mei 2022 12:51

Canangkan Pertanaman IP300 di Jeneponto, Mentan SYL Optimistis Produksi Terus Meningkat

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengikuti tanam perdana padi sekaligus pencanangan perdana indeks pertanaman (IP) 300 di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ahad (15/5/2022).
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengikuti tanam perdana padi sekaligus pencanangan perdana indeks pertanaman (IP) 300 di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ahad (15/5/2022).

Penanaman padi dan jagung di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi nasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor.

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengikuti tanam perdana padi sekaligus pencanangan perdana indeks pertanaman (IP) 300 atau penanaman tiga kali setahun (padi-padi-jagung) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ahad (15/5/2022).

"Jeneponto adalah daerah yang dikaruniai Allah luar biasa. Pertanian itu merupakan jawaban dari hadirnya kehidupan yang lebih baik dan banyak sekali perintah agama kita yang mengatakan bahwa bertanam itu kehidupanmu," kata Mentan SYL pada acara tanam perdana padi di Jeneponto tepatnya di Desa Kayuloe Timur, Kecamatan Tulatea.

"Pertanian itu selain untuk kebutuhan pangan kita juga untuk membuka lapangan pekerjaan. Pertanian bisa dikerjakan oleh anak kecil, laki-laki, perempuan sampai orang tua. Oleh karena itu, inilah peluang yang sangat terbuka," tambahnya.

Baca Juga : Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Mentan SYL mengungkapkan saay ini pertanian tidak lagi mengenal daerah itu kering atau basah. "Karena ada teknologi, ada varietas. Yang ada adalah siapa yang lebih gigih bekerja itu yang akan menuai hasilnya," ucapnya.

Menurutnya, penanaman padi dan jagung di Jeneponto adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi nasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor. "Wilayah di Jeneponto ini sangat subur yang bisa dijadikan sebagai daerah percontohan penanaman IP300," kata Mentan SYL.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, mengungkapkan berbagai upaya dilakukan dalam rangka meningkatkan produksi sehingga ketersediaan beras dalam negeri benar-benar mampu dipenuhi sendiri. Bahkan, surplusnya dapat diekspor.

Baca Juga : Irjen Kementan Jebolan KPK Naik Pangkat Bintang Tiga

Suwandi berharap ke depannya Jeneponto dengan potensi alam yang sangat baik ini dapat menerapkan sistem pertanaman IP400.

Untuk pencanangan ini varietas padi yang ditanam adalah Inpari 42, Inpari 32, dan Mekonga. Produktivitas rata-rata 5,4 ton/hektare. Sementara, varietas jagung yang ditanam, yakni Pertiwi 2, Pertiwi 3, NK, RK457, Nasa29, dengan produktivitas rata rata 7,8 ton/ hektare.

Untuk diketahui, Jeneponto dengan produksi padi 2021 sebesar 163.218 ton gabah kering giling (GKG) setara dengan 93.181 ton beras. Sementara, potensi luas panen padi pada Mei 2022 609 hektare dengan estimasi produksi 4.090 ton GKG.

Baca Juga : Kementan - TNI Bersinergi Wujudkan Lampung Jadi Sentra Produksi Beras Nasional

Untuk realisasi luas panen padi Jeneponto 2021 29.018 hektare dengan estimasi produksi: 163.218 ton GKG. Produktivitas pada 2021 mencapai 5,62 ton per hektare. (*)

#Kementerian Pertanian #Syahrul Yasin Limpo