Rabu, 11 Mei 2022 16:05
Ketua ACC Sulawesi, Kadir Wokanubun
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM - Aparat penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan dan Kepolisian didesak untuk mendalami ambruknya jembatan Sungai Garimpang di Desa Kalero, Kecamatan Kajuara (Bone Selatan). Desakan ini muncul dari Anti Corruption Committee Sulawesi (ACC Sulawesi).

 

"Kita tidak ingin menduga-duga makanya perlu proses penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti ambruknya jembatan tersebut. Apakah karena ada dugaan kelalaian atau kesengajaan seperti mengurangi kualitas pekerjaan atau murni karena bencana alam," kata Ketua ACC Sulawesi, Kadir Wokanubun, Rabu (11/5/2022).

Pihaknya juga meminta dilakukan audit atas pekerjaan jembatan yang telah ambruk sebelum digunakan. Padahal nilai proyek tidak sedikit yakni Rp 6,8 miliar.

Baca Juga : Wakil Bupati Bone Bersama Direksi Kalla Translog & Unilever Resmikan New Concess Wall's Watampone

"Audit ini juga penting untuk mengetahui sejauh mana pekerjaan jembatan ini berjalan. Apakah sudah sesuai spek atau ditemukan ada pengurangan kualitas pekerjaan," tambah Kadir.

 

Sebelumnya, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Bone, Jibang menyebut ambruknya jembatan karena dihantam kayu besar yang terbawa arus sungai karena banjir.

"Pekerjanya kemarin libur, tiba-tiba banjir dan ada pohon besar yang hanyut menghantam tiang penyangga jembatan. Padahal sisa dua hari perakitan bajanya sudah rampung semua," sebut Jibang, ungkap Jibang, Senin 9 Mei 2022.

Baca Juga : Kanwil Kemenkumham Sulsel Lakukan Pendampingan Penilaian KKP HAM dan Pelaporan Aksi HAM di Tiga Kabupaten

Jembatan tersebut dibangun sepanjang 40 meter. Adapun konstruksinya dimulai sejak Januari 2022 dan ditargetkan tuntas Juni 2022. Proyek jembatan itu sendiri dibangun dengan menggunakan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 6,8 miliar.

Pihaknya akan segera lakukan penanganan secepatnya. Apalagi beton sebagai fondasi struktur rangka jembatan tidak mengalami kerusakan.

"Tidak ada ji masalah. Mau dibongkar kembali rangkanya, baru dipasang kembali. Kalau ada yang hilang, paling bautnya ji, rangka baja tidak ada yang rusak," jelas Jibang