Senin, 09 Mei 2022 17:56
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, PAREPARE, -- Wali Kota Parepare, Taufan Pawe meminta Dinas Kesehatan untuk memantau dan melaporkan apabila terdapat kasus ataupun suspect Hepatitis Akut di Kota Parepare sesuai dengan gejala yang telah dipublikasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia.

 

“Terus pantau agar dapat ditangani sesegera dan secepat mungkin sehingga pasien dapat tertolong,” ucap Taufan, Senin, (9/5/2022).

Wali Kota dua periode ini pun mengimbau agar tetap waspada dengan kemunculan penyakit tersebut.

Baca Juga : Kinerja Baik Awasi Tata Ruang, Abdul Hayat Terima Penghargaan di HUT Sulsel

“Tetap waspada namun jangan panik. Jika ada gejala segera bawa ke rumah sakit untuk diberikan penanganan medis,” ungkap Wali Kota Parepare dua periode ini.

 

Terpisah, Direktur RSUD Andi Makkasau, Renny Angraeny Sari mengaku pihaknya bertindak cepat menyiapkan diri menghadapi kemungkinan adanya kasus Hepatitis akut di Kota Parepare.

"Kita sudah menyiapkan ruang perawatan infeksi untuk perawatan kasus Hepatitis, termasuk pemeriksaan labaoratorium dan obat-obat yang dibutuhkan," ungkapnya.

Baca Juga : DPRD Kota Parepare Gelar Paripurna Penyerahan KUA PPAS TA 2025

Dia menyampaikan, ada beberapa gejala Hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya.

“Gejala awal yang dialami mual, muntah, diare berat dan demam ringan. Gejala lanjut yaitu air kencing berwarna pekat seperti teh, dan BAB berwarna putih pucat,” katanya.

“Gejala lainnya warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang dan kesadaran menurun,” jelasnya.

Baca Juga : Ribuan Peserta Ikuti Jalan Sehat Semarak HUT ke-355 Sulsel di Parepare

Renny menjelaskan ada beberapa cara mencegah anak dari Hepatitis akut, seperti rutin cuci tangan, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, gunakan masker dan menjaga jarak.

“Jangan tunda untuk membawa si Kecil ke fasilitas layanan kesehatan terdekat jika memiliki gejala. Mencegah lebih baik dari pada mengobati,” tandasnya.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekira 288 kasus Hepatitis Akut dari 20 negara dengan lebih dari 50 kasus tambahan yang masih dalam penyelidikan.

Baca Juga : Sambut HUT ke-355 Sulsel, Pemkot Parepare Gelar Zikir dan Tasyakuran

Di Indonesia sendiri tercatat ada 3 kasus Hepatitis Akut meninggal dunia dalam dua pekan.

Fenomena Hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya, menjadi sorotan dunia setelah WHO menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022.

Penulis : Hasrul Nawir