Minggu, 24 April 2022 17:29
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, PAREPARE -- Masjid BJ Habibie atau dikenal masjid terapung di Kota Parepare yang saat ini terus digenjot pembangunannya.

 

Rencananya masjid tersebut diupayakan bisa digunakan untuk shalat Idul Fitri atau shalat ied.Ini tentunya kabar gembira buat warga Parepare yang ingin segera menggunakan fasilitas masjid tersebut khususnya untuk shalat Ied.

"Sebagai kota religius kita hadirkan masjid terapung BJ Habibie. Saya berkeinginan kalau bisa dimanfaatkan pada saat pelaksanaan shalat Idul Fitri," ujar Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, Minggu (23/04/2022).

Baca Juga : Kinerja Baik Awasi Tata Ruang, Abdul Hayat Terima Penghargaan di HUT Sulsel

Taufan menyebut saat ini masjid tersebut sudah dalam tahap perampungan.

 

"Walaupun masih ada 10 persen yang belum selesai tapi momennya tepat jika shalat Idul Fitri disana dan warga bisa merasakan betul betul kehadiran masjid kebanggan kita ini," jelas ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan ini.

Taufan Pawe mengungkapkan, Masjid Terapung BJ Habibie ini akan menjadi ikon wisata religi tidak hanya untuk Parepare, tapi juga Sulawesi Selatan.

Baca Juga : DPRD Kota Parepare Gelar Paripurna Penyerahan KUA PPAS TA 2025

Karena masjid yang diambil dari nama Presiden ke-3 RI yang juga putra Parepare BJ Habibie ini dirancang jadi termegah di Sulsel.

Karena itu, Taufan Pawe menekankan, masjid itu akan dikelola secara modern dengan manajemen modern.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas PUPR Parepare, Samsuddin Taha mengatakan, pembangunan Masjid Terapung BJ Habibie ini dianggarkan melalui Dana Insentif Daerah (DID) senilai Rp30 miliar.

Baca Juga : Ribuan Peserta Ikuti Jalan Sehat Semarak HUT ke-355 Sulsel di Parepare

DID ini merupakan reward dari Pemerintah Pusat atas prestasi Pemkot Parepare. “Masjid ini diproyeksikan menjadi termegah di Sulsel,” ujar Samsuddin Taha yang juga Kepala Bappeda Parepare.

PPK Proyek Masjid Terapung BJ Habibie, Suhandi menambahkan, masjid berkapasitas sekitar 1.000 jemaah ini akan dibangun dengan tiga lantai.

Lantai pertama untuk jemaah laki-laki, lantai dua jemaah perempuan, dan lantai tiga digunakan kegiatan keagamanan. Sementara untuk top floor akan digunakan untuk melihat hilal.

Baca Juga : Sambut HUT ke-355 Sulsel, Pemkot Parepare Gelar Zikir dan Tasyakuran

Direktur CV Karajae Konsultan, Adriani memaparkan, sesuai perencanaan masjid dibangun dengan jarak lurus 90 meter dari arah tanggul Mattirotasi. Pembangunan masjid sesuai dengan arah kiblat.

“Jembatan masjid jaraknya 20 meter. Pelataran ke masjid 25 meter. Masjid ini nantinya dengan diameternya 20 meter. Pemerintah Provinsi memberikan kita izin pembangunan di laut itu, 100 meter garis lurus dari arah tanggul, yang dipakai 90 meter,” ujarnya.

Penulis : Hasrul Nawir