RAKYATKU.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau warga untuk tidak melakukan vaksinasi booster pada hari perjalanan mudik. Alasannya, untuk menghindari kemungkinan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
"Kita mengimbau masyarakat, sekarang kalau kita mau mudik nyaman, jangan divaksin saat mau mudik, ini harus kita sampaikan. Kalau tidak enak badan, terasa pegal, pusing, kan, jadi tidak nyaman mudiknya," kata juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers, Selasa (12/4/2022).
KIPI yang timbul pasca vaksinasi booster, menurut dr. Nadia, didominasi reaksi lokal atau kategori ringan seperti nyeri di tempat suntikan, bengkak, hingga kemerahan dan pegal.
Namun, dr. Nadia memastikan ambulans bakal tersedia di tiap pos vaksinasi COVID-19 untuk berjaga-jaga jika ada laporan KIPI berat.
Tersedianya posko-posko vaksinasi COVID-19 di transportasi umum selama periode mudik adalah jalan terakhir meningkatkan proteksi pada masyarakat.
Dokter Nadia kembali menekankan agar publik bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 booster jauh-jauh hari sebelum perjalanan mudik.
Baca Juga : Digitalisasi Informasi Sebagai Senjata Utama Untuk Program Prioritas Kementerian Kesehatan RI
"Jadi pemberian vaksinasi pada posko vaksinasi sebenarnya adalah sebagai upaya terakhir," kata dia.
Pemerintah menargetkan cakupan 70 persen vaksinasi COVID-19 tercapai di Juli 2022, dengan begitu vaksinasi primer dinyatakan selesai.
Menurut data vaksin.kemkes.go.id, penerima vaksinasi dosis ketiga masih tertinggal jauh yakni di angka 13,44 persen atau lebih dari 27 juta orang yang disuntik. (*)
Baca Juga : Menkes Budi Tekankan Empat Hal Penting Hadapi Masa Endemi Covid-19
Sumber: Detik.com