RAKYATKU.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, Selasa (5/4/2022), bahwa dunia belum tahu sepenuhnya kekejaman Rusia di kota-kota Ukraina lainnya selain eksekusi, perkosaan, dan serangan brutal terhadap warga sipil yang terbongkar dalam beberapa hari ini di Bucha, pinggiran ibu kota Kyiv.
"Kini dunia bisa menyaksikan apa yang dilakukan Rusia," kata Zelenskyy dalam pidato lewat video selama 15 menit. Ia menyerukan kepada PBB agar memperlihatkan kepada dunia bagaimana Rusia akan dihukum.
Zelenskyy yang duduk di belakang meja dan mengenakan kaos oblong hijau di samping bendera Ukraina biru kuning mengatakan bahwa invasi dan serangan Rusia selama lima pekan lebih terhadap negaranya melemahkan seluruh struktur keamanan global.
Baca Juga : Mantan PM Israel: Putin Berjanji Tak Akan Membunuh Presiden Ukraina
"Militer Rusia harus segera dibawa ke pengadilan," tegasnya.
Ia tidak merinci bagaimana dirinya ingin PBB bertindak meskipun berulang kali meminta agar pihak Barat memberi lebih banyak bantuan militer serta persenjataan. Rusia yang memiliki kekuatan veto atas tindakan DK, sudah pasti akan memblokir tiap usaha PBB untuk campur tangan langsung di dalam perang itu.
Sementara itu, Menlu AS, Antony Blinken, sebelum meninggalkan Washington menuju Brussels untuk pertemuan para Menlu NATO untuk membahas lebih lanjut tentang konflik Ukraina, mengatakan kepada wartawan, kengerian yang terbongkar di Bucha bukan tindakan acak dari satuan militer yang nyeleneh.
Baca Juga : Donald Trump Desak Presiden Biden Akhiri Perang Ukraina Sebelum Mengarah ke Penggunaan Senjata Nuklir
"Ini merupakan pembunuhan, penyiksaan, perkosaan yang disengaja, untuk melakukan kekejaman. Laporan-laporan itu sangat kredibel dan buktinya ada di sana untuk dilihat oleh dunia."
Pidato Zelenskyy di PBB datang sehari setelah Presiden AS, Joe Biden, mengatakan bahwa pemimpin Presiden Rusia, Vladimir Putih, harus dihadapkan ke persidangan kejahatan perang. (*)
Sumber: VOA Indonesia