Sabtu, 02 April 2022 13:52
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat Indonesia mengalami 1.137 kali kejadian bencana hingga Maret 2022.

 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (1/4/2022), mengatakan jika dirata-ratakan secara harian dalam satu hari, paling tidak ada tiga kali kejadian bencana. "Ini cukup luar biasa," kata Muhari.

Berdasarkan jenis tren bencananya, Indonesia kembali dihadapkan dengan bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem. "Kejadian bencana ini paling sering terjadi di Indonesia dari tahun-tahun sebelumnya," bebernya.

Terdapat tujuh provinsi yang tingkat kejadian bencananya paling tinggi di Indonesia dalam tiga bulan pertama tahun ini, yakni Aceh, Sumatra Barat (Sumbar), Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Dari data yang dimiliki oleh BNPB, tujuh provinsi itu setiap tahun selalu menjadi hotspot, dalam artian provinsi-provinsi dengan tingkat kejadian bencana paling tinggi di Indonesia," katanya.

BNPB pun mengimbau bagi pemerintah daerah di tujuh provinsi itu agar benar-benar memperhatikan kembali kondisi lingkungan, sungai, alam-alam pegunungan yang selama ini menjadi daerah resapan air. "Itu harus benar-benar kita benahi bersama-sama," ucapnya.

Muhari juga menyampaikan bahwa pada Maret 2022 ini Indonesia mengalami 358 kejadian bencana, sementara pada Maret 2021 sebanyak 537 kejadian bencana.

"Jumlah kejadian bencana bulan Maret 2022 lebih sedikit dibandingkan dengan Maret 2021," katanya.

Dari sisi korban luka, korban terdampar dan mengungsi, serta rumah rusak, disampaikan juga, lebih sedikit jika dibandingkan pada periode Maret 2021. Sementara, dari sisi korban meninggal dan hilang pada Maret tahun ini jumlahnya lebih banyak dibandingkan Maret 2021.

"Bulan Maret 2021 sebanyak 17 orang meninggal dan hilang, sementara Maret tahun ini 29 orang, itu naik 70 persen," paparnya. (*)

Baca Juga : Tanggap dan Cepat, Aksi Peduli YBM PT PLN (Persero) Salurkan Bantuan Korban Longsor dan Banjir di Sulawesi Selatan

Sumber: Antara