Jumat, 25 Maret 2022 20:39
Bupati Wajo, Amran Mahmud (kanan), menemui langsung ratusan peserta aksi di Kantor Bupati Wajo, Jumat (25/3/2022).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, WAJO - Bupati Wajo, Amran Mahmud, menemui langsung ratusan peserta aksi dari berbagai organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan maupun santri Pondok Pesantren (Ponpes) As'adiyah Sengkang di kantornya, Jumat (25/3/2022).

 

Peserta aksi memadati Kantor Bupati Wajo sebagai wujud penolakan rencana kedatangan Ustaz Firanda Andirja pada momentum peringatan Hari Jadi Wajo (HJW) ke-623 pada Selasa (29/3/2022) nanti.

Mengenakan masker dan baju batik, Amran Mahmud berbaur dengan peserta aksi mendengarkan tuntutan atau pernyataan sikap alasan menolak kehadiran Ustaz Firanda.

Baca Juga : Propam Polda Lakukan Penegakan Ketertiban dan Disiplin di Polres Wajo

Amran Mahmud yang memang dikenal dekat dengan para pemuka agama di Wajo, mengurai bahwa pihaknya akan duduk bersama dengan pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas Islam untuk membahas mengenai pro-kontra yang berkembang di masyarakat dua hari terakhir. Bahkan sudah diundang hadir pada rapat koordinasi bersama, Jumat (25/3/22) malam.

 

"Insyaallah kami akan menggelar pertemuan dengan seluruh pimpinan ormas Islam dan Majelis Ulama Indonesia untuk bersama-sama menentukan siapa yang akan mengisi nanti tablig akbar menggantikan beliau," kata Amran Mahmud yang langsung disambut riuh peserta aksi di depan kantor bupati.

Amran Mahmud juga mengurai alasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo dan panitia sempat mengundang Ustaz Firanda untuk mengisi tablig akbar pada rangkaian HJW.

Baca Juga : Kasat Narkoba Polres Wajo Berganti, Kini Dijabat AKP Prawira Wardany

Pertama, sebut dia, Ustaz Firanda adalah keturunan Wajo dengan nama ayah Abidin. Selain itu, sejak 2012, Ustaz Firanda diberi amanah pemerintah Arab Saudi untuk menyampaikan ceramah berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi untuk para jemaah haji dan umrah dan para penduduk Indonesia yang bermukim di Arab Saudi.

"Namun, karena melihat dinamika yang berkembang dan adanya penolakan, maka sama yang sampaikan saat salat Jumat di Masjid Raya tadi, kami akan terima dengan baik, serta Forkopimda (Forum Koordinasi Perangkat Daerah) beserta pimpinan MUI dan ormas Islam akan rapat bersama," terang Amran Mahmud.

Sekadar diketahui, sebelum berbaur dengan peserta aksi, Amran Mahmud terlebih dahulu sudah menyampaikan alasan di atas kepada jemaah salat Jumat di Masjid Agung Ummul Qura’ Sengkang.

Baca Juga : Pasangan PAMMASE Kampanye di Kecamatan Belawa Wajo

Amran Mahmud melanjutkan, pihaknya sama sekali tidak punya pikiran untuk membuat suasana ketenteraman dan kerukunan terusik.

"Murni pertimbangan untuk menghadirkan di majelis ilmu," ucap Amran Mahmud yang juga Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wajo dan Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Wajo.

Berdasarkan pantauan, usai mendengar pernyataan Amran Mahmud, para peserta aksi dari berbagai organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan maupun dari santri As’adiyah membubarkan diri secara tertib sembari menyampaikan apresiasi terhadap sikap Pemkab Wajo. (*)

Penulis : Abd Rasyid. MS